Berdasarkan
hasil penelitian dapat ditemukan tanda yang berupa: penanda (signifier),
Petanda (signified), dan aspek Aspek Signifikasi. Tanda dalam lirik lagu album
Monokrom karya Tulus berupa penanda (signifier) meliputi setiap lirik lagu yang
terdapat pada album Monokrom karya Tulus. Petanda (signified) meliputi tentang
arti tanda berupa arti setiap lirik lagu pada album Monokrom kaya Tulus. Serta
aspek AspekSignifikasi yang terdapat pada penelitian ini meliputi hubungan
penanda (signifier) dan petanda (signified) yang dikaitkan dengan realitas
sosial lagu tersebut di antaranya tanda pada lirik lagu tersebut memiliki makna
tentang nilai motivasi kepada orang lain, nilai optimisme, dan nilai cinta
kepada seseorang.
Kesimpulan :
Berdasarkan hasil analisis semiotika lirik lagu dalam album Monokrom karya
Tulus, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Penanda (signifier) yang ditemukan pada penelitian ini penanda berupa lirik lagu
“Manusia Kuat”, lirik lagu “Pamit”, lirik lagu “Tukar Jiwa”, lirik lagu “Ruang
Sendiri”, lirik lagu “Cahaya”, lirik lagu “Tergila-gila”, lirik lagu “Langit Abu-abu”,
lirik lagu “Mahakarya”, lirik lagu “Lekas”, dan lirik lagu “Monokrom”. Penanda
tersebut berupa akhiran kata yang terdapat pada setiap bait lirik lagu, seperti akhiran
kata pada bait pertama lirik lagu “Manusia Kuat” berupa akhiran kata u,u,u,u, dan
akhiran kata pada bait pertama lirik lagu “Pamit” berupa akhiran kata ar,a,am,a.
2. Petanda (signified) yang ditemukan pada penelitian ini adalah nilai motivasi dalam
setiap lagu. Nilai motivasi tersebut mengandung nilai cinta terdapat pada lagu
“Monokrom”, “Pamit”, “Cahaya”, Tergila-gila”, dan “Langit Abu-abu”. Nilai
optimisme terdapat pada lagu “Manusia Kuat”, “Mahakarya”, dan “Lekas”. Dan nilai
empati pada lagu “Tukar Jiwa” dan “Ruang Sendiri”.
9. Penulis Jurnal :
Alfathan Putut Panggiring
Oktaviana Purnamasari
Judul Jurnal :
Makna sampul album " MISTERIA " grup musik goodnight electric dengan menggunakan sebuah
( ANALISIS SEMIOTIKA ROLAND
BARTHES )
Halaman : 1 - 6 Halaman
Tujuan :
Mengidentifikasi
dan mengetahui makna denotasi dari tanda-tanda yang terlihat pada sampul album
misteria grup musik Goodnight Electric.
Mengetahui makna konotasi dalam sampul album Goodnight Electric yang terkandung
dalam sampul album misteria grup musik Goodnight Electric.
Mencari tahu mitos dari tanda-tanda yang ada pada sampul album misteria grup
musik Goodnight Electric.
Metode :
Pendekatan
penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, pendekatan kualitatif adalah pendekatan
penelitian yang menghasilkan penelitian dalam bentuk deskriptif atau nantinya
akan menghasilkan uraian dan penjelasan yang kritis dan komprehensif mengenai
sebuah objek yang diteliti. Penelitian menggunakan metode semiotika atau
semiologi yang menganalisis berbagai hal yang memiliki makna dibaliknya.
Persoalan-persoalan yang menjadi fokus kajian ini erat kaitannya dengan tanda,
simbol, makna denotasi, makna konotasi dan mitos. Kemudian yang akan menjadi objek
penelitian adalah sampul album “misteria” grup musik Goodnight Electric.
Sedangkan subjek dari penelitian ini adalah grup musik Goodnight Electric dan pengamat
musik indie
Hasil Analisis :
Makna
Denotasi Sampul Album Misteria Penelitian yang dilakukan pada sampul Album
Misteria dengan membagi lima objek penelitian yaitu: 1. Logo Pada Album
Misteria 2. Foto Personil Goodnight Electric 3. Kata Misteria 4. Warna Latar
Sampul Album 5. Garis Gelombang, maka peneliti mendapatkan makna denotasi dari
sampul Album Misteria yaitu, dengan Album Misteria sebagai album pembeda dari
album lainnya, grup musik Goodnight Electric memperlihatkan elemen-elemen
desain pada sampul album yang
lebih berwarna dan menggunakan konsep karya seni visual yang abstrak. Dengan
menggunakan elemen-elemen desain yang memiliki nuansa penuh misteri, Goodnight
Electric memberikan sinyal untuk menunjukan kondisi grup musik Goodnight
Electric saat ini yang kembali hadir di dunia musik indie Indonesia dengan
wajah musik yang baru. “Gua
buat kesan misteri yang punya rasa optimis buat cari tau apa yang ada dibalik
misterinya itu.” (Wawancara dengan Henry Irawan, 17 September 2021). Berdsarkan
kutipan wawancara diatas, dapat dilihat kesan misteri yang di bangun oleh Goodnight
Electric selain dari materi lagu-lagunya, mereka juga menguatkan kesan misteri
dari elemen-elemen desain serta warna-warna yang mereka gunakan.
KESIMPULAN :
Makna
Denotasi
Makna
yang terdapat pada sampul Album Misteria secara denotasi yaitu grup musik Goodnight
Electric menggunakan logo berbentuk pohon dengan warna indigo dan oranye yang
kuat serta terlihat jelas. Pada sampulnya GE juga melihatkan foto para
personilnya dengan kesan samar berwarna indigo dan hitam. Kata misteria dengan
warna oranye yang tersusun baris memanjang. Goodnight Electric menggunakan
warna krem pada bagian latar sampul Album Misteria dan juga memberikan elemen
garis yang berbentuk gelombang di bagian belakang sampulnya.
Makna
Konotasi
Dapat
disimpulkan juga secara konotasi makna yang ada pada sampul Album Misteria
yaitu, grup musik Goodnight Electric dengan personil barunya dapat meningkatkan
kreatifitas, ide-ide inovatif dan semangat satu sama lain serta rasa optimis
dalam menciptakan karya musik yang dipimpin oleh Henry Irawan sebagai ujung
tombak grup musik Goodnight Electric, sebagaimana pada Objek penelitian ke- 1
Logo pada Album Misteria dan Objek penelitian ke- 2 Foto personilGoodnight
Electric. Grup musik ini tidak patah semangat untuk terus berupaya hadir dalam
dunia musik indie dengan karya-karya musik yang berkembang dan mempunyai warna
musik yang lebih hidup, serta mengikuti selera musik era saat ini sehingga
dapat diterima kehadirannya oleh para penggemar Goodnight Electric dan penikmat
musik indie dengan ditunjukan pada Objek penelitian ke- 4 Warna latar sampul
album dan Objek penelitian ke- 5 Garis gelombang.
Mitos
Sedangkan
kesimpulan makna yang dapat diambil dari tataran mitos yaitu pada Objek penelitian
ke- 5 Garis gelombang. Sejak awal karir Goodnight Electric konsisten dengan
aliran musik elektronik pop, tetapi dalam Album Misteria mereka menghidupkan
warna musiknya melalui kolaborasi aliran musik elektronik pop dengan
psychedelic. Aliran musik psychedelic mempunyai nilai cukup negatif karena
penggunaan obat-obatan terlarang oleh musisinya dalam melakukan eksplorasi
musik di awal kemunculan aliran tersebut. Namun, Goodnight Electric mengambil
sisi positif dari musik psychedelic yaitu melihat pada warna serta komposisi
musiknya yang sangat mendukung konsep dari Album Misteria, sehingga mendapatkan
musik yang menarik untuk dinikmati.
10. Penulis Jurnal :
Mohammad Syafei
Judul Jurnal :
Analisis dan interplementasi poster lagu yang berjudul " GRAVITY “ karya john mayer.
Halaman Jurnal :
1 - 21 Halaman
Tujuan :
Dengan mengacu pada permasalahan yang ada, maka tujuan dari penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. mengetahui bentuk makna dari poster Gravity.
2. mengetahui interpretasi khalayak kepada para audiance gravity. yang dapat di jabarkan dalam artian karena jika di lihat biasa saja tanpa di adakan sebuah proses analisis orang awam dan penggemar tidak mengetahui betul itu makna yang terkait, Interpretasi atau sering disebut juga dengan penafsiran adalah proses
komunikasi melalui lisan atau gerakan antara dua atau lebih orang yang tidak dapat
menggunakan simbol-simbol yang sama, baik secara simultan (dikenal sebagai
interpretasi simultan) atau berurutan (dikenal sebagai interpretasi berurutan). Menurut
definisi, interpretasi hanya digunakan sebagai suatu metode jika dibutuhkan. jika suatu
objek karya seni cukup jelas maknanya, objek tersebut tidak akan mengundang suatu
interpretasi. Istilah interpretasi sendiri.
Metode :
Pada metode ini mengungkap satu musisi Blues modern yang menarik perhatian penulis yaitu John
Mayer. Pria yang mempunyai nama lengkap John Clayton Mayer ini lahir di Bridgeport,
Connecticut, Amerika Serikat pada tanggal 16 Oktober 1977. Dia adalah seorang musisi
multitalenta sekaligus sebagai seorang penyanyi, gitaris, penulis lagu dan juga seorang
produser musik. Hal lain yang juga menarik dari John Mayer adalah sejak dari tahun
2003 sampai tahun 2013, John Mayer telah memenangkan tujuh penghargaan Grammy
Awards dari sembilan belas nominasi. Salah satu penghargaan Grammy Awards yang
diraih oleh John Mayer adalah sebagai Best Male Rock Vocal Performance pada poster lagu ini.
Hasil Analisis :
Hasil pemamparan dari di atas bisa di katakan bahwa adannya sebuah keseimbangan antara warna font dan latar belakang juga desain tata letaknya yang bagus, tetapi adanya di sebuah font nyambung yang menurut saya sangatlah kesaru jika di baca, seharusnya seorang perancang cover album ini harus banyak melihat sebuah referensi tulisan dari berbagai sumber, font yang pakai pada jenis sans serif, dan juga seharusnya label merek di sematkan pada atas agar memudahkan para penikmatanya.
Kesimpulan :
Kesimpulan dari analisis sebuah poster dari john mayer yaitu sebau band beraliran genre blues yang di padukan dengan rock pop blues kebangsaan amerika serikat ini sejak 2015, Studi ini membahas interpretasi penyajian lagu Gravity karya John Mayer. Karya Mayer tersebut ditampilkan oleh penulis sebagai bagian dari program resital Pop-Jazz. Metode yang diterapkan dalam studi ini adalah metode musikologis dengan pendekatan interpretasi pertunjukkan, yang meliputi pelatihan, penyajian, analisis musik, dan desain poster tersebut. Kesimpulan dari hasil analisis studi ini ialah lagu Gravity karya mayer menggunakan bentuk tiga bagian yang sederhana (AABA), lirik tidak mengekspresikan arti yang sesungguhnya melainkan bersifat simbolik dengan pemahaman ganda.
11. Penulis Jurnal :
Mohammad Alfan abdul rohman, hariyanto Dan Abdul rahman prasetyo
Judul Jurnal :
Analisis visual desain poster dan cover album dosa, kota, dan kenangan band silampukau
Halaman Jurnal :
1 - 13 Halaman
Tujuan :
Dalam distribusi karya musik baik major maupun indie, dibutuhkan komunikasi
pemasaran yang baik. Komunikasi pemasaran bertujuan untuk menyebarkan informasi,
mempengaruhi, membujuk, dan mengingatkan publik untuk bisa menerima, membeli, dan
setia terhadap produk yang ditawarkan (Cahyo, 2018). Komunikasi pemasaran dalam distribusi karya musik dilihat dalam desain grafis atau identitas visualnya pada cover album,
feed media sosial, merchandise, setting panggung, dan sebagainya. Desain grafis berperan
dalam mempromosikan karya musik dan mendapatkan perhatian dari publik (Pangestu &
Islam, 2020).
Metode :
Pada peneliti ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Hasil analisis data disajikan dengan uraian deskriptif mengenai cover album Dosa, Kota, dan Kenangan. Penelitian kualitatif juga dapat disebut metode penelitian naturalistik karena penelitian dilakukan dalam kondisi alamiah (natural setting), objek yang berkembang apa adanya, tidak
dapat dimanipulasi peneliti, dan kehadiran peneliti tidak mempengaruhi objek ter-sebut.
Di dalam penelitian kualitatif, instrumen penelitiannya adalah peneliti itu sendiri (Sugiyono, 2017), meliputi : pengumpulan data, kondensi
data, penyajian data, kesimpulan / penarikan data atau verifikasi.
Hasil Analisis :
Identifikasi Visual
Analisis cover album Dosa, Kota, dan Kenangan dari band Silampukau dimulai dengan
mengidentifikasi bentuk-bentuk visual yang ada di dalam cover-nya. Masing-masing bentuk
visual dianalisis satu per satu dan dijabarkan elemen-elemen pembentuknya, seperti warna,
tipografi, atau proporsi. Hasil identifikasi sebagai berikut :
Logo band Silampukau dengan komposisi seperti
gunung dengan menggunakan jenis tipografi custom.
Terdapat logogram dua Burung Kepodang.
Objek langit yang juga berfungsi sebagai white space
karena memiliki warna yang paling cerah di antara
objek yang lain.
Gambar gedung tua dengan proporsi paling besar
dibandingkan dengan objek lainnya.
Pedagang keliling, anak anak bermain bola di jalanan,
pejalan kaki, dan pengendara sepeda.
Corak atau tekstur dari hasil cukil/ woodcut
tampak dengan jelas.
2. Menggunakan warna coklat, abu abu, hitam, biru,
dan putih.
Kesimpulan :
Analisis visual dari cover album Silampukau Dosa, Kota, dan Kenangan bertujuan untuk
mengetahui unsur-unsur visual yang digunakan di dalamnya. Analisis meliputi ilustrasi,
warna, tipografi, dan layout. Pembuatan ilustrasi cover album menggunakan tek-nik cukil atau
woodcut. Cukil memberikan karakter goresan tersendiri bagi ilustrasi yang sulit didapatkan
dengan menggunakan teknik lain. Pemilihan warna cover menggunakan kombinasi warna
close value yang menimbul-kan kesan sederhana. Kombinasi warna yang dipilih memiliki
tujuan untuk memperkuat latar waktu dalam ilustrasi. Jenis font yang digunakan berbeda
untuk dua unsur tipografi di dalam desain cover. Font custom untuk logo Silampukau dan font
Kessel 105 untuk judul album. Meski menggunakan jenis font yang berbeda, tetapi kombinasi
dari keduanya terlihat serasi karena membawa kesan vintage yang juga memperkuat konsep
ilustrasinya. Penyusunan layout atau tata letak desain cover album “Dosa, Kota dan Kenangan”
me-menuhi beberapa prinsip desain: unity, rhythm, penekanan, balance, proporsi, simplicity,
dan clarity. Prinsip-prinsip desain yang digunakan tersebut menjadikan desain cover album
mampu menyampaikan pesan dengan jelas, sekaligus memberikan estetika secara visual.
Cover album “Dosa, Kota dan Kenangan” menjadi pendukung materi lagu yang terdapat di
dalamnya karena kesesuaian desain dengan tema lagu yang diangkat.
12. Penulis Jurnal :
Patrick Victor
Judul Jurnal :
Analisis semiotika desain cover album " BLACK MARKET LOVE "
dari BAND SUPERMAN IS DEAD
Halaman Jurnal :
1-20 Halaman
Tujuan :
Tujuan dalam penelitian ini peneliti memfokuskan masalah pada pemaknaan cover album dari band " Superman Is Dead "yang menggunakan analisis semiotika analisis semiotika adalah ilmu yang mengkaji tanda dalam kehidupan
manusia artinya semua yang hadir dalam kehidupan kita dapat dilihat sebagai tanda, yakni sesuatu yang harus
kita beri makna penelitian ini berjudul analisis semiotika desain cover album “ Black Market Love ” dari band Superman Is
Dead tujuan peneliti mengangkat judul tersebut Karena menurut peneliti album tersebut mempunyai sebuah
konsep cover album yang cukup simpel namun kreatif sehingga mampu menarik perhatian khalayak sasarannya apalagi di tambah dengan kenyataan bahwa Superman is Dead ini termasuk salah satu band punk yang menurut
peneliti cukup beruntung karena mampu mensetarakan band nya,dengan band - band lain yang note benenya bukan
berasal dari genre yang sama,tapi mampu masuk dalam major label dan menurut peneliti itu suatu pencapaian
yang luar biasa.Karena biasanya band - band punk itu sangat susah untuk masuk dalam major label entah karena
alasan apa,tapi disini Superman is Dead mampu mementahkan itu semua.
Dalam penelitian ini peneliti memakai model dari Roland Barthes, dengan teori semiotika atau semiotika Roland
Barthes yang mengacu pada Sausure dengan menyelidiki hubungan antara penanda dan petanda pada sebuah
tanda. hubungan penanda dan petanda ini bukanlah equality ( menandakan kesamaan kedudukan ), tetapi equivalen ( hubungan atau korelasi ) bukannya yang satu kemudian membawa pada yang lain, tetapi korelasilah yang
menyatukan keduanya.
Metode :
Dalam menganalisis tanda yang terdapat dalam ilustrasi cover album ”Black Market Love”, peneliti menggunakan Semiologi Roland Barthes, sehingga dapat
diketahui makna apa yang ingin disampaikan melalui
cover tersebut peneliti menggunakan elemen-elemen
yang terdapat dalam signifikasi Roland Barthes antara
lain denotasi dan konotasi untuk menemukan makna
dibalik cover ini yang kemudian akan dikaitkan dengan
mitos apa yang terkait dengan pemberitaan di dalam
majalah tersebut album Black Market love yang dirilis sekitar tahun
2006 ini merupakan album ke 6 dari band punk asal
Bali tersebut. Di dalam cover tersebut terdapat tulisan
Superman Is Dead menggunakan font besar, gambar
tengkorak berkumis bewarna emas dengan mata tertutup sebelah dan 2 buah kunci dengan posisi menyilang,
serta tulisan kecil di bagian bawah gambar yang bertuliskan judul album tersebut yaitu Black Market Love
dengan warna putih di tulisan Love background hitam
pekat yang dipakai dalam cover album tersebut.
Dalam penampilan atau ilustrasi penggambaran desain cover ini ingin menggambarkan bahwa suatu keadaan terpuruk bagi seseorang atau kalangan yang sangat amat merindukan keadaan yang normal atau stabil
dengan adanya suatu perbaikan dari suatu kaum yang
dianggap sebelah mata oleh masyarakat luas.
Hasil Analisis :
Riset hasil peneliti memilih cover album Black Market Love,
Superman is Dead sebagai objek penelitian. karena
menurut peneliti album tersebut mempunyai sebuah
konsep cover album yang cukup simple namun kreatif
sehingga mampu menarik perhatian khalayak sasarannya.Apalagi ditambah dengan kenyataan bahwa Superman is Dead ini termasuk salah satu band punk yang
menurut peneliti cukup beruntung karena mampu mensetarakan band nya,dengan band-band lain yang notebene-nya bukan berasal dari genre yang sama, tetapi
mampu masuk dalam major label,dan menurut peneliti
itu suatu pencapaian yang luar biasa.Karena biasanya
band-band punk itu sangat susah untuk masuk dalam
major label entah karena alasan apa, tetapi disini Superman is Dead mampu mementahkan itu semua.
Akan tetapi lebih memperjelas dan lebih spesifik
lagi, sehingga membantu peneliti mengarahkan ke sasaran penelitian. Cover album Black Market Love dari
band punk asal Bali ini akan menjadi obyek yang
cukup menarik untuk diteliti. Penelitian ini juga berfokus pada proses kreatif dan landasan pemikiran dari
pembuatan serta makna dari gambar dan warna yang
dipakai dalam cover album tersebut. Di dalam analisis
ini peneliti mencoba menggunakan analisis semiotika
Roland Barthes dengan paradigma konstruktivisme.
Mengkaji masalah pemaknaan simbol-simbol yang terdapat
di dalam sebuah kemasan suatu produk. Dan dapat
dijadikan referensi untuk melakukan penelitian yang
menggunakan metode analisis yang sama. Pada penelitian ini peneliti menggunakan teori semiologi Roland
Barthes, Teori Pemaknaan Warna, Teori Tipografi, dan
Mitos, sedangkan metodologi penelitian yang digunakan adalah Metode Kualitatif yang bersifat Deskriptif.
Kesimpulan :
Pemaknaan denotasi pada kalimat Black Market
Love atau bila diartikan secara bahasa Indonesia adalah
Cinta Pasar Gelap, adalah makna yang sebenarnya, sebagaimana tujuan pemaknaan secara denotasi itu sendiri.
Tulisan Superman Is Dead berwarna kuning keemasan. sedangkan pada tulisan Black Market menggunakan
warna kuning keemasan, dan pada tulisan Love menggunakan warna putih. dari konsep karakter ini menggambarkan tentang konsep album sebuah Band yang
memiliki genre rock, yang digambarkan dengan tengkorak dengan kunci yang bersilangan di bawahnya,
karena gambar tengkorak dan kunci yang bersilangan
berada di posisi tengah makna konotasi pada cover
album tersebut menandakan seakan tidak adanya lagi
orang yang dianggap sempurna yang terdapat pada tulisan Superman Is Dead, kondisi tersebut mengakibatkan adanya pemberontakan suatu golongan atau seseorang yang terdapat pada gambar tengkorak dengan
kunci yang bersilangan, dimana orang tersebut mencintai sesuatu yang dianggap negatif bagi orang lain,
yang terdapat pada tulisan Black Market Love dalam
penampilan atau ilustrasi penggambaran desain cover
ini ingin menggambarkan bahwa suatu keadaan terpuruk bagi seseorang atau kalangan dan sangat amat
merindukan keadaan yang normal atau stabil dengan
adanya suatu perbaikan dari suatu kaum yang dianggap
sebelah mata oleh masyarakat luas.
13. Penulis Jurnal :
Siti almera zein
Judul Jurnal :
Analisis Semiotika Cover Album “Rage Against The Machine” dari
Band Rage Against The Machine
Halaman Jurnal :
1 - 15 Halaman
Tujuan :
Salah satu band yang sangat kontras dalam menyampaikan suatu pesan lewat cover album dalam rekamannya ialah Rage Against The Machine (selanjutnya RATM), melalui album rekaman pertamanya “Rage Against the Machine”. Dialnsir dari Pitchfork media, debut RATM ialah aliran Funk, Rap dan Rock yang sangat radikal yang berasal dari Los Angeles, California. Dalam muatan karyanya, RATM menjadi band yang sangat penting bagi aktivisme dan menjadi pengaruh bagaimana bertahan menjadi oposisi (Currin, 2017).
Salah satu band yang sangat kontras dalam menyampaikan suatu pesan lewat cover album dalam rekamannya ialah Rage Against The Machine (selanjutnya RATM), melalui album rekaman pertamanya “Rage Against the Machine”. Dialnsir dari Pitchfork media, debut RATM ialah aliran Funk, Rap dan Rock yang sangat radikal yang berasal dari Los Angeles, California. Dalam muatan karyanya, RATM menjadi band yang sangat penting bagi aktivisme dan menjadi pengaruh bagaimana bertahan menjadi oposisi (Currin, 2017).
Berdasarkan uraian diatas, lantas timbul alasan kenapa cover album “Rage Against the Machine” milik RATM dijadikan objek analisis. Analisis cover album RATM ini menggunakan teori Rolland Barthes. Analisis cover album ini bertujuan untuk mengetahui makna-makna yang berada didalam tampilan visual cover album tersebut. Pemaknaan yang dimaksud ialah pemaknaan terhadap gambar, typography, warna dalam cover album tersebut, sehingga rumusan masalah yang akan di analisis ialah bagaimana hubungan antara petanda dan penanda dalam visualisasi cover album “Rage Against the Machine” dari band RATM. Sedangkan tujuan dari analisis ini ialah untuk mengetahui hubungan petanda dan penanda di dalamnya. visualisasi cover album “Rage Against the Machine” dari band RATM.
Metode :
Rolland Barthes adalah seorang filsuf, kritikus sastra, dan ahli semiotik. Semiotika Rolland Barthes merupakan kelanjutan dari semiotika Ferdinand de Saussure. Elemen-elemen semiotika. Berikut merupakan bagan teori semiotika Rolland Barthes secara sederhana
Pada layer pertama merupakan aspek linguistik seperti apa yang telah dikemukakan oleh Ferdinand de Saussure, yaitu signifier (penanda) dan signified (petanda) yang keduanya merupakan satu lingkup yang sama dari sign. Sedangkan layer kedua dan selanjutnya merupakan tujuan dari semiotika Rolland Barthes mengenai mitos. Layer kedua dan seterusnya ini merupakan kelanjutan dari signifier (penanda) dan signified (petanda) pada layer pertama, namun seperti yang terlihat dari bagan diatas, tanda panah menunjukan bahwa ia merupakan mitos. Dalam pemikiran semiotika Barthes, terdapat dua proses signifikansi yaitu yaitu pada tanda denotatif dan konotatif. Denotatif berada pada layer pertama, sedangkan konotatif berada pada layer kedua dan seterusnya.
Secara umum, mengacu pada Kamus Besar Bahasa Indonesia, denotasi diartikan sebagai makna kata atau kelompok yang didasarkan atas penunjukan yang lugas pada sesuatu di luar bahasa atau yang didasarkan atas konvensi tertentu dan bersifat objektif. Sedangkan konotatif diartikan sebagai kata yang mempunyai makna lain di baliknya atau sesuatu makna yang berkaitan dengan sebuah kata.
Hasil Analisis : Gambar 1