( di ajukan untuk memenuhi tugas
mata kuliah kajian seni rupa dan desain )
Di susun oleh :
Mega Zulfia ( 202246500268 ) – R4D
Dosen pengampu : Dr.Sn.Angga Kusuma
Dawami M.Sn.
ABSTRAK
Grup
musik Goodnight Electric didirikan pada tahun 2003 dengan label musik indie dan
genre pop elektronik. Pada tahun 2019-2020 Goodnight Electric menggagas album
terbaru mereka, Album Misteria, yang menjadi album pembeda dari album lainnya.
Sampul album juga memiliki elemen desain yang cukup unik, sehingga menarik
untuk diulas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui makna denotasi,
konotasi, dan mitos pada cover Album Misteria. Teori yang digunakan adalah
teori semiotika Roland Barthes yang memiliki tiga tingkat signifikansi yaitu
denotasi, konotasi dan mitos. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan
kualitatif deskriptif, serta metode dalam penelitian ini menggunakan metode
semiotika Roland Barthes. Untuk menguji keabsahan data digunakan triangulasi
sumber dengan dua sumber. Hasil yang diperoleh dari tingkat denotasi yaitu pada
cover Album Misteria terdapat penggunaan logo pada Album Misteria, foto
personel Goodnight Electric, kata Misteri, warna background cover album, dan
garis gelombang. Pada tataran konotasi, Goodnight Electric memiliki harapan
baru untuk masa depan melalui update yang dilakukan, dalam kondisi saat ini GE
juga memiliki rasa optimisme yang tinggi untuk dapat selalu menghasilkan
karya-karya yang menarik dan dapat diterima oleh pecinta musik indi. Pada
tataran mitos, genre musik psychedelic negatif bisa menjadi karya musik yang
menarik jika dilihat dari sisi positifnya, seperti yang dilakukan grup musik
Goodnight Electric dalam Album Misteria.
PENDAHULUAN
Dalam menyampaikan
komunikasi, pesan yang dikirim tidak terbatas verbal saja tetapi pesan juga
dilakukan dengan nonverbal seperti berupa simbol-simbol, warna, cara
berpakaian, gerak tubuh dan bentuk grafis. Pesan dapat disampaikan melalui
media komunikasi baik elektronik maupun cetak. Pesan memiliki sifat abstrak.
Karena itu, untuk mengkonkritkan sebuah pesan maka harus diubah menjadi bahasa
melalui lambang-lambang komunikasi. Jika kita lihat dalam sektor seni khususnya
seni musik, pesan yang disampaikan sering kali tidak tampak secara langsung
pada karya yang ditampilkan atau dibawakan. Salah satu cara penguat penyampaian
pesan yang dilakukan musisi dengan menggunakan sampul album dinilai cukup
tepat. Sampul album merupakan sesuatu yang digunakan untuk membungkus dan
melindungi isi dari sebuah album musik yang di dalamnya terdapat lagu-lagu yang sudah disusun dengan konsisten, baik itu dalam media kaset (pita),
piringan hitam, ataupun CD/DVD. Dalam mata rantai industri rekaman, desain
sampul album adalah hal yang spesial, yangdiharapkan dapat membantu
meningkatkan penjualan rekaman, menaikan brand musisi terebut dan menyampaikan
pesan komunikasi mendalam kepada target sasaran dengan cara menggoda melalui visual
yang unik dan menarik. Goodnight Electric berdiri pada tahun 2003 dengan aliran
musik synthpop atau elektro pop, meluncurkan album penuh ketiganya yaitu Album
Misteria. album misteria yang menjadi album ke tiga GE ini memiliki
karakteristik yang baru, Pertama kalinya mereka mengisi albumnya dengan
lagu-lagu berbahasa Indonesia yang menggunakan konsep Dark Romance serta
penambahan personil menjadi 6 orang. Penggunaan simbol serta warna
yang terlihat shoegaze, abstrak dan bernuansa psychedelic pada sampulnya menjadikan
album ini memiliki nilai lebih dari album-album sebelumnya. Dengan konsep album
yang baru dan memiliki makna mendalam, GE harus bisa menyampaikan pesan
mendalam yang ada pada album tersebut. Sehingga dapat mencuri perhatian penikmat
musik dan menembus pasar musik Indonesia. Dirasa tepat untuk menggunakan teori semiotika
Roland Barthes yang memiliki tiga tataran signifikasi yaitu denotasi, konotasi
dan mitos dalam pengungkapan sebuah makna pesan yang ada pada suatu
objek yang dalam hal ini adalah Sampul Album Misteria grup musik Goodnight
Electric. (Larasati, 2020: 43).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar