Oleh : Mega Zulfia
Mata
kuliah : Kajian seni rupa dan desain
Dosen : Dr.Sn.Angga Kusuma Dawami M.Sn.
Pada
tugas kajian seni rupa dan desain minggu sebelumnya saya menganalisis sebuah poster
lagu dari grup band lulusan dari Institut Kesenian Jakarta dengan singkatan IKJ
yaitu “ WHITE SHOES AND THE COUPLES COMPANY “ album self titled mereka yang
konon menurut beberapa sumber album tersebut di tulis berdasarkan pengalaman
nyata kehidupan yang beranggotakan 6 orang ini, ( SARI, ALE, RIO, MELA, RICKY,
DAN JOHN ), saya mengkajinya dengan
menerapkan sebuah krangka serta meteologi teoritik yang bertujuan untuk
menuntaskan sebuah maksud desain poster album self titled (WSATCC) makna yang
terkandung dalam poster album mereka dan menyampaikan pesan secara verbal
kepada para penikmat, pendengar, dan penggemarnya sehingga tercetuslah sebuah
ide untuk menulis pada analisis poster tersebut.
Untuk tema penelitian literature review 20 jurnal kali ini saya masih sama menggangkat tema “ POSTER LAGU DALAM FILM “ yang saya rangkum tentang analisis dari berbagai macam sebuah poster lagu serta 20 genre lagu yang berbeda dari sumber jurnal, website, dan artikel di tugas inilah akan saya kulik menjadi literature yang mudah di pahami tujuannya agar ketika seseorang yang hendak akan membaca sebuah karya analisis yang di tulis oleh saya ini dapat mengetahui maupun sebuah makna yang terkait dalam sebuah cover poster lagu dan dapat menambah ilmu serta bermanfaat semoga apa yang saya sampaikan serta harapkan ini bisa menjadi kenyataan oleh seseorang yang membaca maupun melihat “ Literature Review “ ini.
Bagian Poster pemaknaan denotasi pemaknaan konotasi figur bob marley sosok Bob Marley secara denotasi terlihat dengan visual cenderung gelap, dengan posisi bermain gitar diatas panggung memperlihatkan pemaknaan yang jelas memvisualisasikan bahwa Bob Marley adalah musisi pada pemaknaan figur dimana sosok Bob Marley secara konotasi kita bisa memberikan pemaknaan pada rambut gimbal Bob Marley sebagai bagian dari budaya reggae warna - warna pada poster secara visual memperlihatkan warna hijau, kuning dan merah yang mendominasi hampir keseluruhan dari visual poster, warna merah kuning hijau secara konotasi memberikan pemahaman budaya reggae yang berasal dari warna bendera ethiopia, warna ini adalah warna performansi musik Penulisan kata One Love memberikan pemaknaan bahwa yang ingin disampaikan dalam poster film dan lagu bukan cerita biografi Bob Marley yang detail tetapi cerita mengenai One Love yang lebih detail.tulisan One Love yang lebih besar memberikan pemahaman konotasi terhadap budaya reggae dengan slogan yang berasal dari band Bob Marley bernama The Wailers pada lagu berjudul One Love tahun 1965, menurut wibowo et al (2010) kekuatan musik Reggae yang dipopulerkan oleh bob marley terletak pada lirik - lirik lagunya yang bertemakan anti - diskriminasi terhadap orang kulit hitam perdamaian dan seputar percintaan pemaknaan mitos - mitos merupakan cerita yang mengandung sebuah pesan mitos identik dengan sebuah cerita atau sesuatu yang dikatakan orang dan mempunyai makna sebagai suatu pernyataan seseorang yang diceritakan secara terus menerus (Hasanah, 2021), sementara menurut budaya et al. (2015) mitos berangkat dari tradisi lisan, seni spiritual, dan kepercayaan. mitos dalam penelitian ini berkaitan dengan pemaknaan representasi budaya reggae pada poster film Bob Marley One Love dimana pemaknaan mitos melalui representasi budaya reggae dapat dimaknai bahwa pada poster budaya reggae bukan saja diwakili oleh sosok Bob Marley, warna merah, hijau dan kuning serta tulisan yang memberi pemaknaan tetapi mitos menjadi cerita dibalik pemaknaan poster tersebut observasi langsung pada poster film mengidentifikasi bahwa bendera ethiopia dan rambut gimbal adalah simbol-simbol yang digunakan oleh Bob Marley sebagai penganut dan pendakwah rastafarianisme. menurut barthes,, mitos adalah narasi atau simbol-simbol yang digunakan oleh suatu budaya untuk menjelaskan atau memahami aspek-aspek dari realitas, dalam konteks ini, bendera ethiopia dan rambut gimbal menjadi mitos yang merepresentasikan keyakinan dan nilai-nilai dari gerakan rastafarianisme yang menjadi bagian integral dari budaya regga dimana penganut rastafarian yakin bahwa kaum kulit hitam adalah umat pilihan tuhan, dan bahwa afrika adalah surga sejati di bumi.Penelitian mendapati seiring perkembangan waktu, warna merah, kuning, dan hijau serta rambut gimbal telah menjadi sebuah tren di Indonesia bagi para penikmat musik reggae, fenomena ini menunjukkan pergeseran dalam makna simbol-simbol tersebut. barthes menunjukkan bahwa mitos dapat mengalami perubahan makna dan interpretasi tergantung pada konteks budaya dan waktu dalam hal ini, warna - warna dan gaya rambut yang dulunya di kaitkan dengan rastafarianisme, kini lebih sering dikaitkan dengan musik reggae secara umum, hal ini menunjukkan bagaimana mitos - mitos budaya dapat berevolusi dan diadopsi oleh berbagai kelompok dalam masyarakat Penelitian ini memiliki perbedaan representasi dengan penelitian sebelumnya secara jelas karena penelitian ini meneliti poster dan budaya dengan menggunakan analisis Roland Barthes berfokus pada representasi budaya reggae mengimplikasi penelitian ini memberikan kemampuan visual lebih mendalam terhadap pemaknaan poster film yang dilihat atau ide pembuatan poster film dengan memasukkan pemaknaan yang dapat dilihat secara visual dengan memasukkan representasi budaya tertentu keterbatasan penelitian berada pada keterbatasan pemaknaandari keseluruhan visual yang dilihat sebatas poster.
Kesimpulan
:
Dalam poster film "Bob Marley One Love", pemaknaan denotasi mencakup visual gelap Bob Marley yang bermain gitar di panggung, menunjukkan bahwa ia adalah seorang musisi. Konotasi dari rambut gimbal dan warna-warna merah, kuning, dan hijau mencerminkan budaya reggae. Selain itu, terdapat pemaknaan mitos melalui penggunaan simbol-simbol seperti bendera ethiopia dan rambut gimbal oleh Bob Marley sebagai bagian dari gerakan rastafarianisme yang menjadi integral dalam budaya reggae. seiring waktu, simbol - simbol ini telah menjadi trand di indonesia menunjukkan pergeseran makna dalam budaya reggae.
2. Penulis Jurnal :
Muhammad Akhdan Sytra Dan Defrizal Saputr
Judul Jurnal :
Poster lagu collide band dieonic,
Halaman Jurnal :
1 – 12 Halaman
Tujuan :
Pada kasus band dieonic belum adanya desain poster album yang mencerminkan ciri khas dan identitas band baik dalam bentuk visual branding maupun gambaran yang jelas dalam mendukung promosi album mereka selain itu, belum optimalnya ilustrasi pada album sehingga belum maksimalnya promosi album untuk menarik pendengar berdasarkan keresahan dan permasalahan di atas, maka penulis merancang desain album band dieonic dengan harapan menciptakan konsep komunikasi visual yang kuat dan unik, mencerminkan identitas dieonic, memberikan wawasan edukatif kepada masyarakat, khususnya di kota padang tentang pengaruh desain album terhadap karya musik dan pentingnya desain sebagai elemen identitas sebuah band, terutama dieonic selain itu album ini tidak hanya menjadi karya seni musik, tetapi juga menjadi sumber informasi yang memperkuat brandingvisual dieonic menjelaskan peran sentral desain album dalam membangun identitas artis dan meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai pengaruh desain dalam industri musik, berdasarkan permasalahan di atas maka upaya yang dilakukan untuk menciptakan desain album yang informatif, memberikan edukatif kepada masyarakat, khususnya di kota padang tentang pengaruh desain album terhadap karya musik dan pentingnya desain sebagai elemen identitas sebuah band di rancanglah cover album perancangan ini diberi judul “ desain poster album ‘' Collide’ Band Dieonic”
Metode :
Desain cover album ‘collide’ band dieonic dirancang menggunakan metode perancangan FOUR-D. perancangan menggunakan metode FOUR-D memiliki tahapan yaitu define ( pendefenisian ), design (perancangan), development ( pengembangan ), disseminate ( penyebaran ) penulis memutuskan menggunakan metode FOUR-D karena kestrukturan yang dimilikinya kemudahan dalam menganalisis, menentukan langkah selanjutnya, dan memberikan fleksibilitas untuk melakukan uji coba dan revisi berulang. hal ini bertujuan untuk mencapai desain dengan kualitas terbaik, tahap pendefinisian (define), album 'Collide' Dieonic terinspirasi dari perjalanan musical anggota band yang menyadari pentingnya kesensitifan terhadap musik di kota padang. meskipun mereka menghadapi kesulitan membangun eksistensi musik independen di padang, album ini bertujuan menarik minat pendengar melalui eksplorasi konsep visual dan musik yang unik. penulis berharap album ini tidak hanya memberikan hiburan, tetapi juga kesan edukatif dan informatif, memperluas wawasan masyarakat, khususnya di kota padang, terhadap karya - karya musik dari penggiat musik seperti Dieonic.
Hasil Analisis :
walaupun komposisinya terlihat kurang seimbang, hal ini terlihat dari penempatan elemen tipografi yang berada si sebelah kiri atas. Penekanan pada desain cover album tersebut sudah baik yakni dengan menonjolkan elemen visual ditengah dengan ukuran yang lebih besar dari elemen-elemen yang lain. Selain itu penggunaan warna hitam sebagai warna background dapat memperkuat penekanan elemen sehingga menjadi point of interest dan membuat audience langsung tertuju kepada elemen gambar tangan memegang granat. Sehingga mampu memberi informasi sesuai dengan visi yang terdapat pada album tersebut. melihat pada unsur verbal dan unsur visual yang ditampilkan sudah relevant. Artinya diantara unsur verbal yaitu “Green Day” sebagai headline, dengan unsur visual tangan memegang granat yang notabene terdapat kecocokoan terhadap visi lagu yang diciptakan oleh band Green Day.
Kesimpulan :
Sebuah album akan menjadi menarik dikarenakan beberapa faktor, salah satunya adalah dari sisi desain cover album. Selain dari lagu yang ada di dalam sebuah album, cover album adalah suatu hal yang dilihat pertama kali oleh audience, yang juga mempengaruhi minat membeli terhadap album suatu band. Dalam perancangan sebuah cover album, desainnya dibuat sesuai dengan maksud cerita yang ingin disampaikan suatu band pada album tersebut. Hal ini menandakan bahwa sebuah cover memiliki makna yang berkaitan dengan isi album. permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah mengenai makna yang terdapat pada cover album American Idiot dari band Green Day, untuk mengidentifikasi makna peneliti menggunakan teori semiotika Roland Barthes Proses analisis dilakukan dengan mengelompokan penanda dan petanda, tanda denotatif dan tanda konotatif. Selanjutnya dari tahap pengelompokan, kemudian dianalisis menggunakan lima kode Roland Barthes.
Sehingga dapat ditemukan mitos yang terdapat pada cover album tersebut. Berdasarkan analisis tanda verbal dan tanda visual yang terkandung dalam cover album American Idiot dari band Green Day dapat ditarik kesimpulan bahwa antara tanda verbal dan tanda visual terdapat suatu hubungan dimana keduanya saling melengkapi, sehingga pesan yang ingin disampaikan dapat tersampaikan dengan baik. Cover album American Idiot, selain sebagai daya tarik konsumen untuk membeli, album tersebut juga berfungsi sebagai penyampai pesan dan kritik. Dalam cover album American Idiot, Green Day ingin menyampaikan pesan kepada rakyat Amerika Serikat agar tidak menelan informasi dari media secara mentah-mentah. Dimana pada saat itu pemerintah Amerika Serikat memanfaatkan media sebagai alat propaganda. Cover album tersebut juga merepresentasikan sebuah kritikan dari band Green Day terhadap kebijakan perang terhadap teroris yang lebih ditujukan terhadap warga musil di Irak dan Afghanistan.
6. Penulis Jurnal :
Salsabila Hamza
Judul Jurnal :
Analisis poster
cover album “SAVAGE” dari group girls aespa
Halaman Jurnal :
1-7
Halaman
“Savage”
merupakan mini album pertama yang diliris girlgroup Aespa. Mini album ini
terdiri dari tiga versi, yaitu versi P.O.S (Part Of Soul), versi Hallucination
Quest, dan versi SYNK DIVE. Mini album “Savage” tersebut memiliki perbedaan
disetiap versinya. Versi P.O.S menggunakan casing transparan yang menyerupai
bentuk P.O.S (Part Of Soul), versi Hallucination Quest adalah album dengan
konsep photobook. Sedangkan versi SYNK DIVE merupakan album dalam bentuk
digipak. Yaitu kemasan CD (Compact Disk) yang dibuat dari bahan kertas tebal.
Dibandingkan dengan dua versi lainnya, versi SYNK DIVE dengan konsep digipak
memiliki desain sampul yang unik. Jika dilihat sekilas, sampul album tersebut
hanya terlihat seperti sebuah unsur visual berbentuk 3 dimensi. Namun jika
diperhatikan dengan seksama, unsur visual tersebut bertulisakan “SAVAGE”. Berdasarkan
hal tersebut, maka timbul alasan peneliti memilih sampul album Aespa “Savage’
versi SYNK DIVE sebagai objek penelitian. Yang menjadi objek penelitian.
Hasil Analisis :
Untuk
bentuk visual sampul album bagian dalam menggambarkan bentuk visual dari
wilayah Kwangya. Menggunakan gaya futurisme yang dapat dilihat dari
karakteristik ilustrasinya yang imajinatif dan objek-objek yang unik serta menggunakan
warna gradasi monokromatik biru yang memberikan pantulan cahaya yang mempertegas
kesan modern dan futuristik. Bentuk visual tipografi yang terdapat pada sampul
album ini berupa informasi mengenai album. Hal ini penting dalam branding
sebagai salah satu identitas produk dengan tujuan konsumen dapat mengetahui
informasi terkait album ini. Font yang digunakan merupakan jenis typeface san
serif yang sesuai dengan karakteristik tipografi futurisme yang minimalis dan warna
yang digunakan adalah warna logam.
Kesimpulan :
Hasil dari penelitian ini, desain sampul album ‘Savage’ versi SYNK DIVE dibuat untuk memvisualisasikan isi dari lagu dan konsep yang ada pada album tersebut. Dengan identitas sebagai group Metaverse futuristik, desain album ini dirancang menggunakan gaya aliran futurisme yang menggambarkan kecepatan sebuah gerakan untuk menggambarkan bahwa girlgroup Aespa menggunakan konsep futuristik yang akan terjadi dimasa depan mendahului dari yang terjadi pada masa sekarang, yang membuat girlgroup Aespa berbeda dari konsep girlgroup lainnya.
7. Penulis Jurnal :
Hasbullah Dan Risyaf Kudus Pranasa, Aulia Annisa.
Judul Jurnal :
Analisis makna tanda pada poster cover lagu serta film perahu kertas
Halaman Jurnal :
1-8 Halaman
Tujuan :
Perahu Kertas merupakan film yang adaptasi dari novel karya Dewi Lestari dengan genre romansa remaja. Hubungan antara teks dengan karya film merupakan usaha dalam membentuk intertekstulitas. Menurut Eris Firmayatni, bahwa hubungan interteks tersebut dapat dilihat dari berbagai jenis, misalnya cerpen dengan lukisan, puisi dengan patung, novel dengan film, dan sebagainya [2]. Hubungan teks tersebut menumbuhkan makna-makna yang secara visual menimbulkan makna baru. Makna baru muncul bukan hanya dari segi film yang diadaptasi, namun juga dari segi media promosi yang menampilkan identitas yang tak lepas dari tema besar dalam sebuah film. Media promosi seperti poster film menyampaikan tugasnya sebagai penyampaian pesan secara umum dalam sebuah film. Poster film merupakan media komunikasi visual yang bisa menyampaikan informasi kepada calon penonton tentang gambaran umum dari suatu film [3][4]. Tujuannya untuk menarik perhatian khalayak agar menyaksikan film tersebut [4]. Penyampaian informasi tentang film melalui media poster menciptakan makna baru yang bermunculan.
Poster film menarik perhatian bagi khalayak yang ingin menonto film yang diiklankan atau di promosikan. Poster di buatkan sebagai upaya untuk mendapatkan respon positif dari masyarakat, sebuah film yang akan ditayangkan tentu saja melakukan berbagai bentuk kegiatan promosi. Kegitan promosi film melalui media poster sengat penting dibuat untuk mendampingi film. Poster film merupakan bagian penting dalam proses penyebarluasan film. Industri film memanfaatkan poster untuk mempopulerkan film-film dan penyebarluasan film[5]. Industri film yang dipopulerkan melalaui media promosi seperti poster sangat penting dikaji, terutama dari segi maknanya agar mampu menganalisi komunikasi atau maksud pesan yang ingin disampaikan.
Metode
:
Penelitian ini menggunakan metode observasi dan studi Pustaka dengan penyajian data kualitatif deskriptif.. Penelitian ini merupakan penelitian kategori observasi terus-terang atau tersamar. Hal ini untuk menghindari kalau suatu data yang dicari merupakan data yang masih dirahasiakan [11]. Kategori penelitian ini didukung oleh sumber Pustaka yang dikumpulkan melalui buku dan jurnal. Data dianalisis dengan berlandasan teori Semiotika Charles Sander Pierce yang menekankan pada ikon, indek dan simbol. Akan tetapi, dalam bahasan lebih mengarah pada Ikon, Indeks dan Simbol yang mempresentasikan makna. Tahapan dalam penelitian ini adalah Pertama melakukan pengamatan atau observasi terhadap poster Film Perahu Kertas; Kedua reduksi data tentang ikon Indeks dan simbol yang ada dalam poster; ketiga melakukan analisis tentang kesesuai bentuk ikon, simbol dan maknanya yang direpresentasikan oleh media poster Film Perahu Kertas; keempat penarikan kesimpulan.: observasi dan studi Pustaka, reduksi data 1. ikon, 2. simbol 3. indeks, 4. analisis, 5 penarikan kesimpulan.
Hasil Analisis :
Kesimpulan :
Desain poster yang dipublish juga memiliki daya Tarik tersendiri karna poster tersebut adalah gambar gabungan seperti puzzle dan mudah untuk dipahami. Dalam menarik perhatian audiens dibutuhkan perhatian dalam keindahan dengan mengandung pesan yang unik dan menarik di dalamnya. Berdasarkan poster film Perahu Kertas membentuk makna yang menjadi inti pesan yang ingin diharapkan oleh sutradara bahwa film ini.
8. Penulis Jurnal :
Lu’lu’atul
Mardiyah, Siswanto PHM, Setia Naka Andrian.
Judul Jurnal :
Semiotika
dalam poster album MONOKROM karya tulus
Halaman Jurnal :
1 – 19 Halaman
Tujuan :
Tujuan utama dari analiis poster ini ingin menyampaiakna sebuah pesan yang tersirat pada makna poster di album monokrom karya tulus ini, bisa di simpulkan adanya sebuah latar belakang warna biru serta font warna hitam menggunakan huruf sans serif juga sebuah ornament visual seperti art dari penyanyinya, karena banyak sekali penikmat maupun penggemarnya merasa kebingunggan juga belum mengetahui arti dari setiap maknanya, jadi tujuannya yang sangat jelas yaitu untuk menyampaiakan pesan visual di dalam rancangannya.
Metode :
Tujuan dari penelitian ini untuk mendeskripsikan bagaimanakah aspek penanda, petanda, dan signifikasi dalam lirik lagu album Monokrom karya Tulus. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Data dalam penelitian ini berupa data kualitatif. Penelitian ini mencari data yaitu menganalisis penanda, petanda, dan aspek signifikasi yang terdapat dalam lirik lagu album Monokrom karya Tulus. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi nonpartisipan dan studi pustaka. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini ialah dengan metode padan intralingual dan metode padan ektralingual. Teknik penyajian hasil analisis data menggunakan teknik informal, yaitu teknik perumusan dengan menggunakan kata-kata. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan penanda (signifier) berupa lirik lagu dan akhiran kata yang terdapat pada setiap bait lirik lagu. Petanda (signified) berupa nilai motivasi dalam setiap lagu, dan aspek signifikasi berupa nilai cinta berupa rasa kecewa, rasa jatuh cinta, rasa kasih sayang, nilai optimisme berupa rasa pantang menyerah, rasa semangat bekerja keras, menghargai dan menghormati hak-hak orang lain, serta menghargai dan menghormati penilaian orang lain.
Berdasarkan
hasil penelitian dapat ditemukan tanda yang berupa: penanda (signifier),
Petanda (signified), dan aspek Aspek Signifikasi. Tanda dalam lirik lagu album
Monokrom karya Tulus berupa penanda (signifier) meliputi setiap lirik lagu yang
terdapat pada album Monokrom karya Tulus. Petanda (signified) meliputi tentang
arti tanda berupa arti setiap lirik lagu pada album Monokrom kaya Tulus. Serta
aspek AspekSignifikasi yang terdapat pada penelitian ini meliputi hubungan
penanda (signifier) dan petanda (signified) yang dikaitkan dengan realitas
sosial lagu tersebut di antaranya tanda pada lirik lagu tersebut memiliki makna
tentang nilai motivasi kepada orang lain, nilai optimisme, dan nilai cinta
kepada seseorang.
Kesimpulan :
Berdasarkan hasil analisis semiotika lirik lagu dalam album Monokrom karya Tulus, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Penanda (signifier) yang ditemukan pada penelitian ini penanda berupa lirik lagu “Manusia Kuat”, lirik lagu “Pamit”, lirik lagu “Tukar Jiwa”, lirik lagu “Ruang Sendiri”, lirik lagu “Cahaya”, lirik lagu “Tergila-gila”, lirik lagu “Langit Abu-abu”, lirik lagu “Mahakarya”, lirik lagu “Lekas”, dan lirik lagu “Monokrom”. Penanda tersebut berupa akhiran kata yang terdapat pada setiap bait lirik lagu, seperti akhiran kata pada bait pertama lirik lagu “Manusia Kuat” berupa akhiran kata u,u,u,u, dan akhiran kata pada bait pertama lirik lagu “Pamit” berupa akhiran kata ar,a,am,a.
2. Petanda (signified) yang ditemukan pada penelitian ini adalah nilai motivasi dalam setiap lagu. Nilai motivasi tersebut mengandung nilai cinta terdapat pada lagu “Monokrom”, “Pamit”, “Cahaya”, Tergila-gila”, dan “Langit Abu-abu”. Nilai optimisme terdapat pada lagu “Manusia Kuat”, “Mahakarya”, dan “Lekas”. Dan nilai empati pada lagu “Tukar Jiwa” dan “Ruang Sendiri”.
9. Penulis Jurnal :
Alfathan Putut Panggiring
Oktaviana Purnamasari
Judul Jurnal :
Makna sampul album " MISTERIA " grup musik goodnight electric dengan menggunakan sebuah
( ANALISIS SEMIOTIKA ROLAND BARTHES )
Halaman : 1 - 6 Halaman
Tujuan :
Mengidentifikasi dan mengetahui makna denotasi dari tanda-tanda yang terlihat pada sampul album misteria grup musik Goodnight Electric.
Mengetahui makna konotasi dalam sampul album Goodnight Electric yang terkandung dalam sampul album misteria grup musik Goodnight Electric.
Mencari tahu mitos dari tanda-tanda yang ada pada sampul album misteria grup musik Goodnight Electric.
Metode :
Pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, pendekatan kualitatif adalah pendekatan penelitian yang menghasilkan penelitian dalam bentuk deskriptif atau nantinya akan menghasilkan uraian dan penjelasan yang kritis dan komprehensif mengenai sebuah objek yang diteliti. Penelitian menggunakan metode semiotika atau semiologi yang menganalisis berbagai hal yang memiliki makna dibaliknya. Persoalan-persoalan yang menjadi fokus kajian ini erat kaitannya dengan tanda, simbol, makna denotasi, makna konotasi dan mitos. Kemudian yang akan menjadi objek penelitian adalah sampul album “misteria” grup musik Goodnight Electric. Sedangkan subjek dari penelitian ini adalah grup musik Goodnight Electric dan pengamat musik indie
Hasil Analisis :
Makna
Denotasi Sampul Album Misteria Penelitian yang dilakukan pada sampul Album
Misteria dengan membagi lima objek penelitian yaitu: 1. Logo Pada Album
Misteria 2. Foto Personil Goodnight Electric 3. Kata Misteria 4. Warna Latar
Sampul Album 5. Garis Gelombang, maka peneliti mendapatkan makna denotasi dari
sampul Album Misteria yaitu, dengan Album Misteria sebagai album pembeda dari
album lainnya, grup musik Goodnight Electric memperlihatkan elemen-elemen
desain pada sampul album
KESIMPULAN :
Makna
Denotasi
Makna
yang terdapat pada sampul Album Misteria secara denotasi yaitu grup musik Goodnight
Electric menggunakan logo berbentuk pohon dengan warna indigo dan oranye yang
kuat serta terlihat jelas. Pada sampulnya GE juga melihatkan foto para
personilnya dengan kesan samar berwarna indigo dan hitam. Kata misteria dengan
warna oranye yang tersusun baris memanjang. Goodnight Electric menggunakan
warna krem pada bagian latar sampul Album Misteria dan juga memberikan elemen
garis yang berbentuk gelombang di bagian belakang sampulnya.
Makna
Konotasi
Dapat
disimpulkan juga secara konotasi makna yang ada pada sampul Album Misteria
yaitu, grup musik Goodnight Electric dengan personil barunya dapat meningkatkan
kreatifitas, ide-ide inovatif dan semangat satu sama lain serta rasa optimis
dalam menciptakan karya musik yang dipimpin oleh Henry Irawan sebagai ujung
tombak grup musik Goodnight Electric, sebagaimana pada Objek penelitian ke- 1
Logo pada Album Misteria dan Objek penelitian ke- 2 Foto personilGoodnight
Electric. Grup musik ini tidak patah semangat untuk terus berupaya hadir dalam
dunia musik indie dengan karya-karya musik yang berkembang dan mempunyai warna
musik yang lebih hidup, serta mengikuti selera musik era saat ini sehingga
dapat diterima kehadirannya oleh para penggemar Goodnight Electric dan penikmat
musik indie dengan ditunjukan pada Objek penelitian ke- 4 Warna latar sampul
album dan Objek penelitian ke- 5 Garis gelombang.
Mitos
Sedangkan
kesimpulan makna yang dapat diambil dari tataran mitos yaitu pada Objek penelitian
ke- 5 Garis gelombang. Sejak awal karir Goodnight Electric konsisten dengan
aliran musik elektronik pop, tetapi dalam Album Misteria mereka menghidupkan
warna musiknya melalui kolaborasi aliran musik elektronik pop dengan
psychedelic. Aliran musik psychedelic mempunyai nilai cukup negatif karena
penggunaan obat-obatan terlarang oleh musisinya dalam melakukan eksplorasi
musik di awal kemunculan aliran tersebut. Namun, Goodnight Electric mengambil
sisi positif dari musik psychedelic yaitu melihat pada warna serta komposisi
musiknya yang sangat mendukung konsep dari Album Misteria, sehingga mendapatkan
musik yang menarik untuk dinikmati.
10. Penulis Jurnal :
Mohammad Syafei
Judul Jurnal :
Analisis dan interplementasi poster lagu yang berjudul " GRAVITY “ karya john mayer.
Halaman Jurnal :
1 - 21 Halaman
Tujuan :
Dengan mengacu pada permasalahan yang ada, maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. mengetahui bentuk makna dari poster Gravity. 2. mengetahui interpretasi khalayak kepada para audiance gravity. yang dapat di jabarkan dalam artian karena jika di lihat biasa saja tanpa di adakan sebuah proses analisis orang awam dan penggemar tidak mengetahui betul itu makna yang terkait, Interpretasi atau sering disebut juga dengan penafsiran adalah proses komunikasi melalui lisan atau gerakan antara dua atau lebih orang yang tidak dapat menggunakan simbol-simbol yang sama, baik secara simultan (dikenal sebagai interpretasi simultan) atau berurutan (dikenal sebagai interpretasi berurutan). Menurut definisi, interpretasi hanya digunakan sebagai suatu metode jika dibutuhkan. jika suatu objek karya seni cukup jelas maknanya, objek tersebut tidak akan mengundang suatu interpretasi. Istilah interpretasi sendiri.
Metode :
Pada metode ini mengungkap satu musisi Blues modern yang menarik perhatian penulis yaitu John Mayer. Pria yang mempunyai nama lengkap John Clayton Mayer ini lahir di Bridgeport, Connecticut, Amerika Serikat pada tanggal 16 Oktober 1977. Dia adalah seorang musisi multitalenta sekaligus sebagai seorang penyanyi, gitaris, penulis lagu dan juga seorang produser musik. Hal lain yang juga menarik dari John Mayer adalah sejak dari tahun 2003 sampai tahun 2013, John Mayer telah memenangkan tujuh penghargaan Grammy Awards dari sembilan belas nominasi. Salah satu penghargaan Grammy Awards yang diraih oleh John Mayer adalah sebagai Best Male Rock Vocal Performance pada poster lagu ini.
Hasil Analisis :
Kesimpulan :
Kesimpulan dari analisis sebuah poster dari john mayer yaitu sebau band beraliran genre blues yang di padukan dengan rock pop blues kebangsaan amerika serikat ini sejak 2015, Studi ini membahas interpretasi penyajian lagu Gravity karya John Mayer. Karya Mayer tersebut ditampilkan oleh penulis sebagai bagian dari program resital Pop-Jazz. Metode yang diterapkan dalam studi ini adalah metode musikologis dengan pendekatan interpretasi pertunjukkan, yang meliputi pelatihan, penyajian, analisis musik, dan desain poster tersebut. Kesimpulan dari hasil analisis studi ini ialah lagu Gravity karya mayer menggunakan bentuk tiga bagian yang sederhana (AABA), lirik tidak mengekspresikan arti yang sesungguhnya melainkan bersifat simbolik dengan pemahaman ganda.
11. Penulis Jurnal :
Mohammad Alfan abdul rohman, hariyanto Dan Abdul rahman prasetyo
Judul Jurnal :
Analisis visual desain poster dan cover album dosa, kota, dan kenangan band silampukau
Halaman Jurnal :
1 - 13 Halaman
Tujuan :
Dalam distribusi karya musik baik major maupun indie, dibutuhkan komunikasi pemasaran yang baik. Komunikasi pemasaran bertujuan untuk menyebarkan informasi, mempengaruhi, membujuk, dan mengingatkan publik untuk bisa menerima, membeli, dan setia terhadap produk yang ditawarkan (Cahyo, 2018). Komunikasi pemasaran dalam distribusi karya musik dilihat dalam desain grafis atau identitas visualnya pada cover album, feed media sosial, merchandise, setting panggung, dan sebagainya. Desain grafis berperan dalam mempromosikan karya musik dan mendapatkan perhatian dari publik (Pangestu & Islam, 2020).
Metode :
Pada peneliti ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Hasil analisis data disajikan dengan uraian deskriptif mengenai cover album Dosa, Kota, dan Kenangan. Penelitian kualitatif juga dapat disebut metode penelitian naturalistik karena penelitian dilakukan dalam kondisi alamiah (natural setting), objek yang berkembang apa adanya, tidak dapat dimanipulasi peneliti, dan kehadiran peneliti tidak mempengaruhi objek ter-sebut. Di dalam penelitian kualitatif, instrumen penelitiannya adalah peneliti itu sendiri (Sugiyono, 2017), meliputi : pengumpulan data, kondensi data, penyajian data, kesimpulan / penarikan data atau verifikasi.
Hasil Analisis :
Identifikasi Visual Analisis cover album Dosa, Kota, dan Kenangan dari band Silampukau dimulai dengan mengidentifikasi bentuk-bentuk visual yang ada di dalam cover-nya. Masing-masing bentuk visual dianalisis satu per satu dan dijabarkan elemen-elemen pembentuknya, seperti warna, tipografi, atau proporsi. Hasil identifikasi sebagai berikut :
Logo band Silampukau dengan komposisi seperti gunung dengan menggunakan jenis tipografi custom. Terdapat logogram dua Burung Kepodang.
Objek langit yang juga berfungsi sebagai white space karena memiliki warna yang paling cerah di antara objek yang lain.
Gambar gedung tua dengan proporsi paling besar dibandingkan dengan objek lainnya.
Pedagang keliling, anak anak bermain bola di jalanan, pejalan kaki, dan pengendara sepeda.
Corak atau tekstur dari hasil cukil/ woodcut tampak dengan jelas. 2. Menggunakan warna coklat, abu abu, hitam, biru, dan putih.
Kesimpulan :
Analisis visual dari cover album Silampukau Dosa, Kota, dan Kenangan bertujuan untuk mengetahui unsur-unsur visual yang digunakan di dalamnya. Analisis meliputi ilustrasi, warna, tipografi, dan layout. Pembuatan ilustrasi cover album menggunakan tek-nik cukil atau woodcut. Cukil memberikan karakter goresan tersendiri bagi ilustrasi yang sulit didapatkan dengan menggunakan teknik lain. Pemilihan warna cover menggunakan kombinasi warna close value yang menimbul-kan kesan sederhana. Kombinasi warna yang dipilih memiliki tujuan untuk memperkuat latar waktu dalam ilustrasi. Jenis font yang digunakan berbeda untuk dua unsur tipografi di dalam desain cover. Font custom untuk logo Silampukau dan font Kessel 105 untuk judul album. Meski menggunakan jenis font yang berbeda, tetapi kombinasi dari keduanya terlihat serasi karena membawa kesan vintage yang juga memperkuat konsep ilustrasinya. Penyusunan layout atau tata letak desain cover album “Dosa, Kota dan Kenangan” me-menuhi beberapa prinsip desain: unity, rhythm, penekanan, balance, proporsi, simplicity, dan clarity. Prinsip-prinsip desain yang digunakan tersebut menjadikan desain cover album mampu menyampaikan pesan dengan jelas, sekaligus memberikan estetika secara visual. Cover album “Dosa, Kota dan Kenangan” menjadi pendukung materi lagu yang terdapat di dalamnya karena kesesuaian desain dengan tema lagu yang diangkat.
12. Penulis Jurnal :
Patrick Victor
Judul Jurnal :
Analisis semiotika desain cover album " BLACK MARKET LOVE "
dari BAND SUPERMAN IS DEAD
Halaman Jurnal :
1-20 Halaman
Tujuan :
Tujuan dalam penelitian ini peneliti memfokuskan masalah pada pemaknaan cover album dari band " Superman Is Dead "yang menggunakan analisis semiotika analisis semiotika adalah ilmu yang mengkaji tanda dalam kehidupan manusia artinya semua yang hadir dalam kehidupan kita dapat dilihat sebagai tanda, yakni sesuatu yang harus kita beri makna penelitian ini berjudul analisis semiotika desain cover album “ Black Market Love ” dari band Superman Is Dead tujuan peneliti mengangkat judul tersebut Karena menurut peneliti album tersebut mempunyai sebuah konsep cover album yang cukup simpel namun kreatif sehingga mampu menarik perhatian khalayak sasarannya apalagi di tambah dengan kenyataan bahwa Superman is Dead ini termasuk salah satu band punk yang menurut peneliti cukup beruntung karena mampu mensetarakan band nya,dengan band - band lain yang note benenya bukan berasal dari genre yang sama,tapi mampu masuk dalam major label dan menurut peneliti itu suatu pencapaian yang luar biasa.Karena biasanya band - band punk itu sangat susah untuk masuk dalam major label entah karena alasan apa,tapi disini Superman is Dead mampu mementahkan itu semua. Dalam penelitian ini peneliti memakai model dari Roland Barthes, dengan teori semiotika atau semiotika Roland Barthes yang mengacu pada Sausure dengan menyelidiki hubungan antara penanda dan petanda pada sebuah tanda. hubungan penanda dan petanda ini bukanlah equality ( menandakan kesamaan kedudukan ), tetapi equivalen ( hubungan atau korelasi ) bukannya yang satu kemudian membawa pada yang lain, tetapi korelasilah yang menyatukan keduanya.
Metode :
Dalam menganalisis tanda yang terdapat dalam ilustrasi cover album ”Black Market Love”, peneliti menggunakan Semiologi Roland Barthes, sehingga dapat diketahui makna apa yang ingin disampaikan melalui cover tersebut peneliti menggunakan elemen-elemen yang terdapat dalam signifikasi Roland Barthes antara lain denotasi dan konotasi untuk menemukan makna dibalik cover ini yang kemudian akan dikaitkan dengan mitos apa yang terkait dengan pemberitaan di dalam majalah tersebut album Black Market love yang dirilis sekitar tahun 2006 ini merupakan album ke 6 dari band punk asal Bali tersebut. Di dalam cover tersebut terdapat tulisan Superman Is Dead menggunakan font besar, gambar tengkorak berkumis bewarna emas dengan mata tertutup sebelah dan 2 buah kunci dengan posisi menyilang, serta tulisan kecil di bagian bawah gambar yang bertuliskan judul album tersebut yaitu Black Market Love dengan warna putih di tulisan Love background hitam pekat yang dipakai dalam cover album tersebut. Dalam penampilan atau ilustrasi penggambaran desain cover ini ingin menggambarkan bahwa suatu keadaan terpuruk bagi seseorang atau kalangan yang sangat amat merindukan keadaan yang normal atau stabil dengan adanya suatu perbaikan dari suatu kaum yang dianggap sebelah mata oleh masyarakat luas.
Hasil Analisis :
Riset hasil peneliti memilih cover album Black Market Love, Superman is Dead sebagai objek penelitian. karena menurut peneliti album tersebut mempunyai sebuah konsep cover album yang cukup simple namun kreatif sehingga mampu menarik perhatian khalayak sasarannya.Apalagi ditambah dengan kenyataan bahwa Superman is Dead ini termasuk salah satu band punk yang menurut peneliti cukup beruntung karena mampu mensetarakan band nya,dengan band-band lain yang notebene-nya bukan berasal dari genre yang sama, tetapi mampu masuk dalam major label,dan menurut peneliti itu suatu pencapaian yang luar biasa.Karena biasanya band-band punk itu sangat susah untuk masuk dalam major label entah karena alasan apa, tetapi disini Superman is Dead mampu mementahkan itu semua.
Akan tetapi lebih memperjelas dan lebih spesifik lagi, sehingga membantu peneliti mengarahkan ke sasaran penelitian. Cover album Black Market Love dari band punk asal Bali ini akan menjadi obyek yang cukup menarik untuk diteliti. Penelitian ini juga berfokus pada proses kreatif dan landasan pemikiran dari pembuatan serta makna dari gambar dan warna yang dipakai dalam cover album tersebut. Di dalam analisis ini peneliti mencoba menggunakan analisis semiotika Roland Barthes dengan paradigma konstruktivisme.
Mengkaji masalah pemaknaan simbol-simbol yang terdapat di dalam sebuah kemasan suatu produk. Dan dapat dijadikan referensi untuk melakukan penelitian yang menggunakan metode analisis yang sama. Pada penelitian ini peneliti menggunakan teori semiologi Roland Barthes, Teori Pemaknaan Warna, Teori Tipografi, dan Mitos, sedangkan metodologi penelitian yang digunakan adalah Metode Kualitatif yang bersifat Deskriptif.
Kesimpulan :
Pemaknaan denotasi pada kalimat Black Market Love atau bila diartikan secara bahasa Indonesia adalah Cinta Pasar Gelap, adalah makna yang sebenarnya, sebagaimana tujuan pemaknaan secara denotasi itu sendiri. Tulisan Superman Is Dead berwarna kuning keemasan. sedangkan pada tulisan Black Market menggunakan warna kuning keemasan, dan pada tulisan Love menggunakan warna putih. dari konsep karakter ini menggambarkan tentang konsep album sebuah Band yang memiliki genre rock, yang digambarkan dengan tengkorak dengan kunci yang bersilangan di bawahnya, karena gambar tengkorak dan kunci yang bersilangan berada di posisi tengah makna konotasi pada cover album tersebut menandakan seakan tidak adanya lagi orang yang dianggap sempurna yang terdapat pada tulisan Superman Is Dead, kondisi tersebut mengakibatkan adanya pemberontakan suatu golongan atau seseorang yang terdapat pada gambar tengkorak dengan kunci yang bersilangan, dimana orang tersebut mencintai sesuatu yang dianggap negatif bagi orang lain, yang terdapat pada tulisan Black Market Love dalam penampilan atau ilustrasi penggambaran desain cover ini ingin menggambarkan bahwa suatu keadaan terpuruk bagi seseorang atau kalangan dan sangat amat merindukan keadaan yang normal atau stabil dengan adanya suatu perbaikan dari suatu kaum yang dianggap sebelah mata oleh masyarakat luas.
13. Penulis Jurnal :
Siti almera zein
Judul Jurnal :
Analisis Semiotika Cover Album “Rage Against The Machine” dari
Band Rage Against The Machine
Halaman Jurnal :
1 - 15 Halaman
Tujuan :
Salah satu band yang sangat kontras dalam menyampaikan suatu pesan lewat cover album dalam rekamannya ialah Rage Against The Machine (selanjutnya RATM), melalui album rekaman pertamanya “Rage Against the Machine”. Dialnsir dari Pitchfork media, debut RATM ialah aliran Funk, Rap dan Rock yang sangat radikal yang berasal dari Los Angeles, California. Dalam muatan karyanya, RATM menjadi band yang sangat penting bagi aktivisme dan menjadi pengaruh bagaimana bertahan menjadi oposisi (Currin, 2017).
Salah satu band yang sangat kontras dalam menyampaikan suatu pesan lewat cover album dalam rekamannya ialah Rage Against The Machine (selanjutnya RATM), melalui album rekaman pertamanya “Rage Against the Machine”. Dialnsir dari Pitchfork media, debut RATM ialah aliran Funk, Rap dan Rock yang sangat radikal yang berasal dari Los Angeles, California. Dalam muatan karyanya, RATM menjadi band yang sangat penting bagi aktivisme dan menjadi pengaruh bagaimana bertahan menjadi oposisi (Currin, 2017).
Berdasarkan uraian diatas, lantas timbul alasan kenapa cover album “Rage Against the Machine” milik RATM dijadikan objek analisis. Analisis cover album RATM ini menggunakan teori Rolland Barthes. Analisis cover album ini bertujuan untuk mengetahui makna-makna yang berada didalam tampilan visual cover album tersebut. Pemaknaan yang dimaksud ialah pemaknaan terhadap gambar, typography, warna dalam cover album tersebut, sehingga rumusan masalah yang akan di analisis ialah bagaimana hubungan antara petanda dan penanda dalam visualisasi cover album “Rage Against the Machine” dari band RATM. Sedangkan tujuan dari analisis ini ialah untuk mengetahui hubungan petanda dan penanda di dalamnya. visualisasi cover album “Rage Against the Machine” dari band RATM.
Metode :
Rolland Barthes adalah seorang filsuf, kritikus sastra, dan ahli semiotik. Semiotika Rolland Barthes merupakan kelanjutan dari semiotika Ferdinand de Saussure. Elemen-elemen semiotika. Berikut merupakan bagan teori semiotika Rolland Barthes secara sederhana
Pada layer pertama merupakan aspek linguistik seperti apa yang telah dikemukakan oleh Ferdinand de Saussure, yaitu signifier (penanda) dan signified (petanda) yang keduanya merupakan satu lingkup yang sama dari sign. Sedangkan layer kedua dan selanjutnya merupakan tujuan dari semiotika Rolland Barthes mengenai mitos. Layer kedua dan seterusnya ini merupakan kelanjutan dari signifier (penanda) dan signified (petanda) pada layer pertama, namun seperti yang terlihat dari bagan diatas, tanda panah menunjukan bahwa ia merupakan mitos. Dalam pemikiran semiotika Barthes, terdapat dua proses signifikansi yaitu yaitu pada tanda denotatif dan konotatif. Denotatif berada pada layer pertama, sedangkan konotatif berada pada layer kedua dan seterusnya.
Secara umum, mengacu pada Kamus Besar Bahasa Indonesia, denotasi diartikan sebagai makna kata atau kelompok yang didasarkan atas penunjukan yang lugas pada sesuatu di luar bahasa atau yang didasarkan atas konvensi tertentu dan bersifat objektif. Sedangkan konotatif diartikan sebagai kata yang mempunyai makna lain di baliknya atau sesuatu makna yang berkaitan dengan sebuah kata.
Hasil Analisis : Gambar 1
Album “Rage Against the Machine” merupakan album perdana dari band RATM. Album ini dirilis pada tahun 1992 tanpa label rekaman dan berhasil terjual 5 ribu kopi lebih. Seperti yang terlihat pada gambar 1. Namun, seiring berjalannya waktu karena RATM sudah mulai dikenal oleh khalayak ramai, RATM melakukan kontrak dengan label rekaman indiependent yaitu Epic Record yang berada dibawah naungan Sony Entertainment. Seperti yang terlihat pada gambar 2. Kedua cover album tersebut tidak memiliki perbedaan yang cukup jauh, hanya saja pada gambar 2, tidak terdapat typography dan foto yang di-zoom out. Analisis ini akan terfokus pada gambar 1, namun untuk tambahan analisis secara lebih luas dan jelas akan menggunakan gambar 2.
Kesimpulan :
Cover album dalam suatu demo rekaman band, memiliki peranan yang cukup penting. Bagaimana tidak, pada saat pertama kali membeli album rekaman, pembeli akan langsung tertuju pada cover album rekaman tersebut. Tanda-tanda yang dimunculkan dari cover album tersebut, secara tidak langsung merepresentasikan isi dari materi-materi demo rekaman yang ada didalamnya. Atau dengan kata lain, bahasa-bahasa yang ingin disampaikan oleh suatu band akan tersampaikan secara gamblang melalui visualisasi cover album.
RATM melalui album “Rage Against the Machine” mendapat kritikan yang sangat bagus dari para kritikus musik, salah satunya berkat menggunakan foto seorang biksu yang melakukan aksi membakar diri. Selain sebagai daya tarik konsumen, cover album RATM ini menyimbolkan suatu bentuk perlawanan, artinya ada semacam totalitas dan idealisme yang dihadirkan olehnya, sehingga ideologi yang dibawakan oleh RATM tersemat kepada para pendengar. Para pendengar RATM— terutama album “Rage Against the Machine”—akan mendapatkan suatu pantikan yang sangat menggebu-gebu untuk melawan segala macam bentuk ketimpangan sosial, rasisme, perlawanan terhadap kapitalisme, dan perlawanan terhadap tirani.
14. Penulis Jurnal :
Fahmi Abdullah1 , Agus Rahmat Mulyana
Judul Jurnal :
Analisis Identitas Visual Cover Album Ombak Banyu Asmara Band Indie The Panturas
Halaman Jurnal :
1 - 9 Halaman
Tujuan :
Penelitian ini memusatkan perhatian pada analisis identitas visual dari sampul album "Ombak Banyu Asmara" oleh band indie The Panturas. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kualitatif, sebagaimana dijelaskan oleh Creswell (2014), yang bertujuan untuk menggambarkan dan menjelaskan kualitas atau keunikan dari pengaruh sosial yang tidak dapat diukur atau digambarkan melalui penelitian kuantitatif. Metode penelitian ini mencakup pengamatan, analisis konten, etnografi, dan pendekatan lainnya, Penelitian ini menggunakan pendekatan analisis visual, yang merupakan suatu metode untuk menganalisis dan menginterpretasi karya visual (Soewardikoen, 2019). Proses interpretasi karya visual melibatkan tahapan-tahapan yang masuk akal. Terdapat empat tahapan dalam analisis visual (Edmund dalam Soewardikoen, 2019): · Deskripsi: Pada tahapan ini, peneliti mengidentifikasi unsur-unsur visual yang terlihat, seperti warna, ilustrasi, tipografi, dan tata letak. Unsur-unsur visual ini dijelaskan secara objektif. · Analisis: Pada tahapan ini, hubungan antara unsur-unsur visual yang ada diamati dan dianalisis. · Interpretasi: Setelah tahapan analisis menggambarkan hubungan antara unsur-unsur visual, tahapan ini berfokus pada simbol dan makna metafora yang terkandung dalam karya visual. · Penilaian: Pada tahapan ini, peneliti melakukan penilaian terhadap visualisasi secara keseluruhan dan kualitas pesan yang disampaikan oleh karya tersebut.
Metode :
Pada metode analisis poster cover album the panturas ini menggunakan sebuah teori dari ronald bartenders yang dapat di artikan suatu metode analisis visual untuk mengkaji aspek visual yang terdapat dalam desain cover album 'Ombak Banyu Asmara'. Analisis visual dilakukan melalui empat tahap yang dijelaskan oleh Soewardikoen (2019), yaitu deskripsi, analisis, interpretasi, dan penilaian. Keempat tahap ini diperlukan untuk mendapatkan interpretasi analisis visual yang komprehensif. Dalam analisis ini, elemen-elemen visual dijelaskan pada tahap deskripsi, prinsip desain yang digunakan dianalisis pada tahap analisis, dan hasilnya kemudian diinterpretasikan dan dinilai. Berikut adalah hasil analisis dari setiap tahapan analisis visual tersebut.
Hasil Analisis :
Penelitian ini menggunakan metode analisis visual untuk mengkaji aspek visual yang terdapat dalam desain cover album 'Ombak Banyu Asmara'. Analisis visual dilakukan melalui empat tahap yang dijelaskan oleh Soewardikoen (2019), yaitu deskripsi, analisis, interpretasi, dan penilaian. Keempat tahap ini diperlukan untuk mendapatkan interpretasi analisis visual yang komprehensif. Dalam analisis ini, elemen-elemen visual dijelaskan pada tahap deskripsi, prinsip desain yang digunakan dianalisis pada tahap analisis, dan hasilnya kemudian diinterpretasikan dan dinilai. Berikut adalah hasil analisis dari setiap tahapan analisis visual tersebut.
Pada tahap ini peneliti mengkaji elemen desain secara denotatif di dalam sampul album ‘Ombak Banyu Asmara’, berikut adalah tampilan dari objek penelitian :
Kesimpulan :
Desain sampul album the panturas dalam album terbarunya ombak launtan asmara' menunjukkan sedikit perbedaan yang cukup signifikan dibandingkan dengan album sebelumnya mabuk laut. Konsep dan nuansa yang disampaikan dalam album ini memiliki perbedaan dengan tujuan yang mengusung pada ekspedisi pelayaran ombak lautan asmara . Penggunaan tema ini mewakili ekplorasi liar yang di hasilkan the panturas, dengan dukungan dari prinsip-prinsip desain yang diterapkan dengan baik. Penekanan pada foto ombak dan kapal yang berlayar memberikan daya tarik visual dan alur baca yang efektif pada album ini. Pemilihan warna dan tipografi juga disesuaikan dengan tema yang diusung dan merujuk pada referensi yang ingin dicapai, sehingga desain sampul album rekaman the panturas dalam album Ombak Banyu Asmara ini tampil dengan kesan yang garang dan inovatif.
15. Penulis Jurnal :
Muhammad Chamdan Husein Dan Sumekar Tanjung.
Judul Jurnal :
Analisis konstruksi dalam cover album “Menari dengan Bayangan” Karya Hindia
Halaman :
1 - 13 Halaman
Tujuan :
Pada tujuan tahap ini peneliti menganalisis hubungan antara elemen - elemen desain yang digunakan dalam sampul poster album rekaman " MENARI DENGAN BAYANGAN " karya hindia menerapkan suatu prinsip desain grafis dengan yang dapat di deskipsikan sebagai kesederhanaan, keseimbangan, kesatuan, penekanan, dan irama. prinsip kesederhanaan dalam desain sampul ini meski terlihat cukup estetik yang di padukan dengan adanya ( ruang kosong ) foto bayangan seorang pasangan sedang menari atau berdansa juga jenis font sangatlah simple.
Metode :
Metode penelitian ini menggunakan analisis semiotika milik Saussure. Menurut Saussure, sebuah tanda memiliki dua sisi (penanda dan petanda atau tanda-wahana dan makna) yang mengusulkan dan mengantisipasi seluruh pengertian korelasional fungsi tanda (Eco, 2009:19). Penanda adalah aspek material tanda yang bersifat sensoris atau dapat diindrai (sensible), dalam bahasa lisan menangkap wujud sebagai citra-bunyi yang berhubungan dengan sebuah konsep (petanda), Petanda merupakan aspek mental dari tanda-tanda, yang biasanya disebut sebagai konsep. Walaupun antara petanda dan penanda tampak sebagai entitas yang berbeda, tapi dua hal tersebut hanya ada sebagai elemen sebuah tanda yang dimana tandalah yang merupakan fakta dasar dari sebuah bahasa (Nurindahsari, 2019:17). Dalam hal ini, makna tersembunyi yang akan digali adalah konstruksi identitas dalam syair lagu tersebut, yakni si penyair lagu. Untuk mengetahui konstruksi identitas si penyair dalam lagu tersebut, penelitian ini menganalisis empat lagu dari 12 lagu dalam album Menari Dengan Bayangan (tabel 2). Lima lagu ini dipilih dengan pertimbangan bahwa lagu-lagu tersebut berusaha secara lebih jelas dalam usahanya mengkonstruksi subjek di tengah dunia hiruk pikuk kapitalisme seperti sekarang. Dengan begitu, identitas subjek yang coba dikonstruksikan mudah dilacak.
Hasil Analisis :
Di dalam sebuah analisis semiotika ini cover poster album yang terdiri dari empat syair lagu di analisis dalam penelitian ini dengan judul Evakuasi, Jam Makan Siang, Dehidrasi, dan Untuk Apa/Untuk Apa berkisah mengenai pengalaman penyanyi saat ini. Pengalaman-pengalaman itu terutama berhubungan dengan popularitas si penyanyi dan pencipta lagu dan pengalaman atas kehidupan modern yang serba material, menurut hasil dari analisis ini dalam pemilihan gaya desain yang sangatlah simple juga terkesan tidak terlalu ramai bisa di lihat bahwa di situ menceritakan sebuah pasangan jika di artikan bahwasannya makna dari album ini cerita nyata dari baskara putra di kehidupan sehari - harinya mulai dari percintaan, kehidupan, masa lalu , dan masa depan pada text yang di tampilkan juga pemilihan sangatlah sederhana sehingga menyatu dengan rancangan desain cover tersebut.
Kesimpulan :
Kesimpulan dengan adanya penelitian analisis ini pemaknaan terhadap cover album menari dengan bayangan ini dapat memberi kesimpulan bahwa dalam sebuah album yang diciptakan oleh Baskara dalam proyek solonya dengan nama panggung Hindia ini terselipkan identitas Baskara secara personal dimana dia menyampaikannya lewat lagu-lagu dalam album ini yang dapat didengarkan oleh para pendengarnya. Baskara memberi keintiman dan keakraban seakan lagu-lagunya dapat berkomunikasi langsung perihal siapa dirinya sebenarnya dan juga apa yang sedang dia rasakan. Identitas Baskara dapat terlihat dalam album ini setelah dimaknai oleh peneliti menggunakan metode Analisis semiotika milik Ferdinand de Saussure. Adapun aspek identitas yang menonjol adalah adalah keresahan atau kegelisahan. Dengan begitu, dapat dikatakan bahwa konstruksi identitas pribadi seorang Baskara adalah pribadi yang selalu gelisah, kritis dalam melihat sekelilingnya.
16. Penulis Jurnal :
Yulius Carlo Ariobimo Mangangatung dan Zita Nadia
Judul Jurnal :
Analisa Visual Desain Sampul Album Rekaman Glenn Fredly: Romansa ke Masa Depan
Halaman Jurnal :
1-7 Halaman
Tujuan :
Tujuan di adakannya penelitian desain sampul atau cover album yang merupakan medium visual dari musisi kepada audiens. Citra musisi juga dapat terbentuk dari apa yang ada pada desain sampul album tersebut. Penelitian ini secara khusus fokus membahas visual desain sampul album rekaman Glenn Fredly ‘Romansa Ke Masa Depan’ sebagai bahan analisis, metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif, dengan cara analisis visual. Analisa dilakukan dengan menjabarkan elemen desain dengan prinsip desain yang diterapkan pada sampul album ini, selain itu, analisa juga diperoleh dengan melakukan perbandingan dari visual album terdahulu Glenn Fredly. Penelitian ini bermanfaat untuk mengkaji desain sampul album dengan pendekatan visual yang sesuai dengan kaidah prinsip desain grafis
Metode :
Penelitian ini membahas gaya desain sampul album rekaman Glenn Fredly ‘Romansa Ke Masa Depan’ menggunakan metode penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif menurut Creswell (2014), adalah penelitian yang digunakan untuk menggambarkan, dan menjelaskan kualitas atau keistimewaan dari pengaruh sosial yang tidak dapat diukur atau digambarkan melalui penelitian kuantitatif, baik dari melakukan pengamatan, analisis konten, etnografi dan pendekatan lainnya, Penelitian ini menggunakan pendekatan analisis visual, sebuah pendekatan untuk menguraikan serta mengintrepretasi sebuah karya visual (Soewardikoen, 2019). Proses interpretasi sebuah karya visual membutuhkan proses dan tahapan yang masuk akal. Terdapat empat tahapan dalam analisa visual (Edmund dalam Soewardikoen, 2019):
Hasil Analisis :
Kesimpulan :
Desain sampul album rekaman Glenn Fredly ‘Romansa Ke Masa Depan’ merupakan album terbaru dan terakhir dari Glenn Fredly. Konsep dan nuansa yang disampaikan pada album memiliki perbedaan cukup signifikan dibanding album terdahulunya. Tema ‘80-an yang diangkat menjadikan desain sampul album ini tampil beda dengan dukungan dari prinsip-prinsip desain yang diterapkan pada desain sampul album ini. Dengan penekanan pada foto pohon bakau, menjadikan album ini memiliki daya tarik dan alur baca yang tepat. Pemilihan warna dan tipografi juga disesuaikan dengan tema dan mendekati referensi yang akan dicapai, membuat desain sampul album rekaman Glenn Fredly ‘Romansa Ke Masa Depan’ tampil beda dan inovatif.
17. Penulis Jurnal :
Baskoro suryo bani indro Dan Kammari putri Indrajaya
Judul Jurnal :
Analisis Makna Simbolik Dari Cover Album Help The Beatles
Halaman Jurnal :
1 - 17 Halaman
Tujuan :
Tujuan dari analisis cover album ini memahami tentang suatu keberadaan dari sudut pesan yang di tampilkan juga makna dari desain tersebut, mengingat permasalahan yang di tampilkan makna simbolik yang di identifikasi melalui gaya desain cover pendekatan makna simiotik makna denotatif dan konotatif, penelitian ini di harapkan dapat di pahami juga gambaran tentang pendekatan pesan yang terkandung dalam cover album tersebut, sebagai karya seni juga keselarasan antara tanda visual juga tanda verbal yang mampu menampakan tanda kesatuan yang mengarah ke asosiasi yang benar dan tepat,
Metode :
untuk mencapai suatu tujuan penelitian di butuhkan metode deskriptif di gunakan untuk memerikasa tanda - tanda dan makna dalam setiap bentuk dari cover album, hasil penelitian karakteristik fisik yang berupa tanda visual dan tanda verbal yang selanjutnya di interaksi dari makana simbolik antar unsur tanda sehingga membentuk satu kesatuan, penelitian ini juga berpijak pada teori simiotik roland bathanders.
Hasil Analisis :
Kesimpulan :
Kesimpulan yang dapat di jelaskan bahwa pada cover album the beatles ini menerapkan sebuah teori semiotika juga denotatif, maupun konotatif yang bersumber dari pokok bahasan tersebut, juga dalam pemilihan suatu warna dan tipografinya sangatlah senada dengan gaya band mereka.
18. Penulis Jurnal :
Muhammad reynaldi Dan Rizky Dwi Putra
Judul Jurnal :
Analisis Cover Artwork Dari Album Gigi Band
Halaman :
1 - 1 Halaman
Tujuan :
Tujuan dan manfaat dari penelitian ini adalah untuk menganalisis cover artwork pada album-album utama GIGI Band dengan pendekatan teori desain dan teori lainnya yang berkaitan. Adapun manfaat dari penelitian ini adalah agar dimasa depan semaikn banyak cover artwork yang bisa digarap dengan baik, dengan memperhatikan baik unsur desain, makna, maupun segi sentiment yang hendak ditonjolkan Dimotivasi oleh panjangnya diskografi band GIGI, penelitian ini dibuat untuk menganalisis cover artwork dari keseluruhan catalog mereka. Penelitian ini menggunakan baik teori desain maupun teori lainnya yang berhubungan, dengan harapan hasil dari pembelajaran ini dapat berguna bagi desainer serta pebisnis yang hendak melakukan pekerjaan yang sama. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang menyajikan data deskriptif dari desain cover artwork dan informasinya yang berkesinambungan dengan teori serta literature yang digunakan. Hasil dari penelitian ini adalah bentuk dari analisis dari setiap cover artwork album band GIGI yang masing-masing terdiri dari analisis ketertarikan visual dan tampilan praktis dari setiap karya
Metode :
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dimana peneliti melakukan analisis berdasarkan teori-teori yang terkait dengan sumber-sumber buku dan literatur terpercaya. Teori yang digunakan adalah teori prinsip-prinsip dasar desain serta teori semiotika Trikotomi Peirce dengan catatan tanpa tanda simbolik karena masing-masing cover tidak mengandung tanda-tanda yang telah disepakati (simbolik)
Hasil Analisis :
Pembahasan analisis tiap cover akan terbagi dari segi prinsip dasar desain, semiotika trikotomi, dan korelasi dengan judul
Kesimpulan :
19. Penulis Jurnal :
Judul Jurnal :
Halaman Jurnal :
Tujuan :
Metode :
Hasil Analisis :
Kesimpulan :
20. Penulis Jurnal :
Judul Jurnal :
Halaman :
Tujuan :
Metode :
Hasil Analisis :
Kesimpulan :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar