Senin, 18 Maret 2024

Kajian Teori Emotional Desain

 

LITERATURE RIVEW

KAJIAN TEORI EMOTIONAL DESIGN

( di ajukan sebagai memenuhi tugas mata kuliah kajian seni rupa dan desain )

Di susun oleh :

Mega Zulfia ( 202246500268 )

R4D

 

Kemajuan teknologi yang ada saat ini membuat produk menjadi lebih murah dan massal, dengan keberagaman variasi yang hampir serupa. Hal inilah yang membuat orang akhirnya bosan terhadap produk yang itu-itu saja dan akhirnya, konsumen mengalami perubahan sikap dan persepsi pada produk, yaitu mereka mencari produk yang memiliki nilai emosi yang mengena kepada mereka. Pendekatan emotional design adalah desain dengan memperhatikan respon emosional konsumen pada perancangan produk, faktor emosi dijadikan nilai tambah yang menjadi pembeda antara produk-produk yang memiliki fungsi yang sama. Paper ini mencoba memamparkan perkembangan teori emotional design mulai dari sejarah, teori – teori dari beberapa pakar emotional design, alat dan metode penelitiannya. Kesimpulan yang didapat dari studi ini adalah bahwa faktor estetika dan faktor orang sangat berpengaruh dalam menghasilkan desain yang dapat berbicara secara emosional kepada penggunanya. Emosi   menjadi   faktor   penting   yang harus diperhatikan oleh pemasar. Hal tersebut tidak  lain  karena  proses  pengambilan  kepu-tusan  konsumen  tidak  terlepas  dari  kondisi emosionalnya   (Gobe,   2005).   Emosi   sendiri oleh   Gobe   (2005)   di definisikan.


Hubungan emosi dengan desain :

Bagaimana perlilaku (behavior) manusia Seringkali seseorang dapat membuat keputusan secara irasional karena berdasar pada apa yang dirasakan lalu membenarkannya secara rasional (Damasio, 1994). Semakin tinggi dan intens pengalaman emosi yang dirasakan, makin rendah pula kemampuan seseorang untuk menimbang secara sadar pro dan kontra sebuah situasi. Selain itu pula, hasil penelitian pasar (market research) juga menunjukkan sangat sedikitnya konsumen yang membuat keputusan murni berdasarkan fungsi dari suatu produk (Roberts, 2004). Mayoritas konsumen, memutuskan menggunakan pikiran dan emosi mereka. Para peneliti mengambil kesimpulan bahwa seseorang “merasakan” sebelum “mengerti”, hal ini berarti masyarakat pada umumnya akan memiliki faktor emosional terlebih dalulu dari pada faktor kognitif. faktor emosi dan kemampuan afektif seseorang lainnya, seperti mood, perasaan, dan kepribadian berpengaruh pada setiap aspek interaksi menusia dalam hidupnya, hal ini juga berpengaruh dalam interaksinya dengan brand, produk, dan website (Forlizzi & Battarbee, 2004). Menurut Cagan dan Boatwright (2010), pembeli membeli produk dikarenakan dua alasan yakni, fungsi produk (product function), dan alasan impresi emosi dari produk tersebut (product emotion). Alessi (2001) mengatakan bahwa saat ini makin banyak orang membeli barang untuk pemuasan intelektual dan spiritual. Orang tidak membeli teko, coffee maker, maupun pemeras lemon dari Alessi - sebuah perusahaan dari Italia yang menjual peralatan rumah tangga, karena mereka membutuhkannya untuk memeras lemon, membuat kopi, ataupun merebus air saja, namun karena alasan emosional, yakni pemuasan intelektual dan spiritual tersebut.

Pengaruh visualisasi desain kemasan terhadap respon emosional :

Berdasarkan   hasil   uji   hipotesis   dengan AMOS  22  diperoleh  nilai  koefisiensi  regresi visual    desain    kemasan    terhadap    respon emosional  sebesar  0,194  dengan  C.R.  sebesar 0,940 < 2,0. Hal ini menunjukkan bahwa visual desain  kemasan  berpengaruh  positif  terhadap respon   emosional namun   tidak   signifikan. Pengaruh positif menunjukkan bahwa naiknya  persepsi  responden  atas  peringatan visual  yang  ada  dalam  desain  kemasan  rokok Sampoerna   A   Mild   maka   akan   meningkat pula    respon    emosional    konsumen    yang melihat   desain   tersebut.   Hal   tersebut   juga berarti bahwa respon emosional dan perasaan responden terpengaruh oleh peringatan visual tersebut, desain sebuah produk merupakan ekspresi   yang   paling   ampuh   dari   sebuah merek   yang   pada   akhirnya   membuktikan bahwa  desain  berperan  dalam  menciptakan emosi  dan  pengalaman  indrawi  (Gobe,2006). Hasil    distribusi    jawaban    responden    atas pernyataan  visual  desain  kemasan,  jawaban terbanyak  adalah  setuju  sebesar  51,82%  dan jawaban  terbanyak  responden  atas  variabel emosional    adalah    tidak    setuju    sebanyak 52,71%.   Hal   tersebut   menunjukkan   bahwa visual  desain  kemasan  rokok  Sampoerna  A Mild    dipersepsikan    baik    oleh    responden sedangkan  responden  memiliki  persepsi  yang buruk  atas  emosional  yang  ditimbulkan  dari efek   visual   tersebut,   yang   berarti   baiknya penggunaan     peringatan     bahya     merokok secara  visual    yang  terpasang  dalam  desain kemasan rokok Sampoerna A Mild mempengaruhi  dan  menciptakan  emosional yang    buruk    bagi    responden.    Hasil    uji hipotesis juga menunjukkan bahwa pengaruh visual    desain    kemasan    terhadap    respon emosional    tidak    signifikan    yang    berarti kesimpulan  pada  sampel  tidak  berlaku  pada populasi  atau  tidak  dapat  digeneralisasikan. hasil ini tidak mendukung peneltian terdahulu  yang  dilakukan  oleh Demirbilek  &Sener  (2003)  dan sauer  &  Sonderegger  (2008) yang   menyimpulkan   bahwa   visual   desain kemasan berpengaruh terhadap emosi.

Pendekatan tipe keuntungan (benefits)

Menurut Jordan (2000) terdapat tipe keuntungan atau kesenangan yang berbeda, yang dapat disediakan untuk menyenangkan user, yakni:

a. Keuntungan hedonis (hedonic benefits)

Keuntungan hedonis adalah keuntungan yang berasal dari kesenangan akan estetik dan sensori seseorang yang didapat dari interaksi dengan suatu produk. Hal ini berkaitan dengan penghargaan seseorang terhadap suatu produk yang berdasarkan pertimbangan estetik. Sebagai contoh, kursi yang dirancang dengan baik, tidak hanya nyaman, namun juga dapat dilihat sebagai suatu bentuk seni yang dapat diapresiasi.

b. Keuntungan praktis (practical benefits)

Keuntungan praktis adalah keuntungan atau kesenangan yang didapat dari pemakaian produk tersebut. Seperti mesin cuci, maka keuntungan praktis yang didapat adalah pakaian bersih. Sedangkan lampu, maka keuntungan praktis yang didapat adalah penerangan. Keuntungan praktis ini sifatnya masih kepada fungsional produk tersebut.

c. Keuntungan emosional (emotional benefits)

Keuntungan emosional adalah keuntungan atau kesenangan yang ada karena adanya hubungan seseorang dengan suatu produk. Seperti misalnya, dengan memiliki suatu barang, hal ini memberi konsumen rasa bangga atau statusnya telah naik. Contoh lain ialah, dengan memakai baju yang stylish maka kepercayaan diri seseorang akan meningkat.

 

 

KESIMPULAN :

Bedasarkan pada beberapa jurnal yang membahas tentang kajian teori emotional desain  ini bahwasannya teknologi desain pada era sekarang yang sangatlah melesat merupakan sebuah kemajuan teknologi yang dapat memberikan sebuah dorongan kreatif bagi kesenian dijama modern ini. Dari kajian ini, dapat disimpulkan bahwa faktor emosi makin lama menjadi faktor penting untuk diperhitungkan dalam desain. Beberapa model teori emosi dan desain dipaparkan diatas dharapkan dapat membantu bagaimana memasukkan unsur emosi dalam perancangan produk, agar akhirnya dapat menghasilkan produk yang berbicara secara emosi kepada pengguna. Kesimpulan kajian ini dirangkum dalam diagram dibawah ini. Dua faktor besar dalam emotional design adalah faktor estetika yang dibentuk dari elemen dan prinsip desain, yang kedua adalah factor orang yang dibentuk dari karakter, preferensi, sosial budaya dan usia orang tersebut. Faktor estetika dicerna secara indrawi melalui kombinasi stimulasi elemen desain yang akhirnya menghasilkan pengalaman estetis lanjut ke kontemplasi makna dan akhirnya menghasilkan rasa emosi.

 

DAFTAR PUSTAKA :

http://repository.radenintan.ac.id/4176/10/9.10.%20BAB%20III%20Disertasi%20Dr.%20Rofiq%20f.%20Akbar.pdf

https://www.neliti.com/publications/55004/pengaruh-penggunaan-peringatan-visual-dalam-desain-kemasan-terhadap-keputusan-pe

file:///C:/Users/user/Downloads/dimensi,+Journal+manager,+121146+Kajian+Teori+Emational+(Devany+G)%20(1).pdf

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MAKNA SAMPUL ALBUM “MISTERIA” GRUP MUSIK GOODNIGHT ELECTRIC DENGAN MENGGUNAKAN SEBUAH ( ANALISIS SEMIOTIKA ROLAND BARTHES )

  ( di ajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah kajian seni rupa dan desain ) Di susun oleh : Mega Zulfia ( 202246500268 ) – R4D Dosen ...